DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)

97. Permusuhan

"Kak Haiden... A-Aku sudah lama menyukai kakak! Ayo pacaran!"

Siapa yang menyangka? Cewek yang paling cantik dan populer di sekolah tiba-tiba saja mengajak Haiden untuk berpacaran.

"Maaf, aku sudah menyukai orang lain." Ucapnya dan langsung pergi begitu saja meninggalkan cewek itu yang terdiam seribu kata.

———

"Kenchi, Kenchi! Ayo malam ini nginap di rumah aku!" Rusuh Haiden yang otomatis ganggu moment di mana Ken bersama Enzo.

"Hah? Ngapain coba."

"Aku akhir-akhir ini baru beli game rilisan terbaru, dan itu harus kerja sama tim. Hanya bisa 2 orang mainnya. Dan ibuku pasti akan senang saat bertemu denganmu setelah sekian lama!"

"Ugh..." Ken terlihat ragu.

"Pergi aja, kalau udah ungkit orang tua gimana bisa nolak lagi." Ucap Enzo dengan terpaksa. Bagaimana juga dia anak baik-baik.

"Yaudah deh. Nanti pulangkan baru pergi."

"Iya, jadi gas ya! Aku udah izin ke mak juga sih."

"Enzo mau ikut?" Tawar Ken yang membuat Haiden tersenyum dengan terpaksa.

Enzo diam-diam menyeringai ke arah Haiden. "Hmm... Waktu pulang aku gaada kerjaan sih, ayo." Ucap Enzo.

"Haha... Lebih ramai le-lebih seru sih. Apa yang kau bawa itu? Banyak sekali kertasnya." Ucap Haiden.

"Ini gambaran klub gambar, tadi kena angin jadi terbang semua ke lapangan. Aku hanya bantu mereka ambil sedikit si, kalau gitu aku pergi dulu, mau kembaliin ke Amu."

Ken hanya pergi meninggalkan mereka berdua. Lalu mereka berdua saling tatapan.

"Enzo. Nanti ga usah dateng gapapa kok, gw ikhlas." Senyum Haiden dengan tulus.

"Wah, belum waktunya aku udah diusir ni? Tapi aku akan datang kok, biar lebih seru. Katanya tadi lebih ramai lebih seru, kan?"

Terlihat sengatan listrik di antara keduanya.

'Tidak bisa dibiarkan. Gw harus lebih dekat dengan Ken dibanding mereka.' Pikir Haiden.

'Tidak akan kubiarkan mereka berdua punya waktu seperti itu.' Pikir Enzo yang luarnya masih terlihat anak baik-baik seperti malaikat.

'Intinya aku harus menghalanginya!'