87. Terbakar

570 102 1
                                    

"Hah... Baru hari pertama Festival aja udah secapek ini, bagaimana dengan besok dan lusa...?" Gumam Ken.

Ken melihat luar jendela. Langit sudah mulai berwarna jingga.

"Hari pertama sudah mau berakhir, ya."

Tiba-tiba sebuah kucing hitam samperin Ken.

"Meow, meow."

"Apa ini kucing dari cat cafe? Bagaimana bisa kabur seperti ini? Sepertinya Upi harus aku omelin lagi sih..."

Ken baru saja mau menangkapnya, tapi kucing hitam itu kabur duluan.

"Jangan kabur!" Ken langsung mengejar kucing itu yang terlihat mau lari keluar dari sekolah ini.

"Di luar berbahaya!"

Ken terus mengejarnya, dan merasa heran kok di lorong kelas-kelas ini sepi. Dan dia mengejar kucing itu sampai ke stan-stan makanan. Terlihat stan Takoyaki begitu ramai.

"Miaw." Kucing hitam ini diam di sekitaran stan Takoyaki yang dikerumunin.

Ken matanya terbelalak kaget melihat pemandangan di depannya.

'Stan Takoyaki... Terbakar?'

Terlihat guru-guru sudah berusaha memadamkan api itu.

——

"Maafkan saya! Harusnya saya lebih memperingatkan mereka." Ucap Ken sambil membungkuk saat di ruang kepala sekolah.

Kepala sekolah itu menghela napas pelan.

"Nak Kenichi. Ini bukan salahmu, pekerjaan untuk banyak orang memang terlalu sulit dikerjain oleh seorang diri. Ini juga salah penjaga Stan Takoyaki, mereka terlalu lalai. Apalagi kamu juga punya kelas yang harus dibantu."

"Maaf. Besok saya akan lebih berusaha."

"Jangan terlalu memaksakan diri."

"Baik." Ken akhirnya pergi dari ruang kepala sekolah dengan kepalanya yang masih menunduk itu.

Ken pergi ke kelasnya dengan lesu. Saat dia sudah mau menuju pintu keluar, dia melihat kakak kelas pemilik stan Takoyaki itu kesal.

"Sial!" Dia memukul dindingnya.

"Kenapa? Kenapa harus ditutup?"

"Padahal kita berusaha keras untuk hari ini!"

"Setelah mengalami kejadian seperti itu, kita tak punya pilihan lain selain menerima."

"Kita juga sudah diperingatkan, sih..."

"Sialan!"

Mendengar itu, Ken mengepalkan tangannya. Dia juga merasa kesal. Semua usaha yang dia lakukan hari ini hancur karena kebakaran seperti ini.

'Aku harus berusaha lebih keras...'

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang