80. Candaan..? (2)

1K 129 14
                                    

"Psst. Hey, itu Ceu kasih Ken sesuatu juga?" Bisik Upi.

"Anjir. Beneran cok, mereka beneran pacaran tu keknya." Ucap Amu dengan muka yang sulit diartikan.

"Tapi Ken nolak tu pemberiannya." Ucap Kiki dengan muka full senyum.

"Ceu juga maksa kasih tu." -Sho.

"Tapi Ken sampe akhirnya juga terima barang yang dikasi Ceu Qoqom." -Toro.

"Apa ya barangnya tu. Jadi penasaran." -Amu.

"Jangan-jangan cokelat bentuk lope?" -Upi.

"Sekarangkan bukan valentine." -Toro.

"Tadi katanya Ceu Qoqom ulang tahun trus Ken kasih hadiah. Tapi kenapa sekarang malah Ceu Qoqom yang kasih Ken sesuatu?" -Sho.

"Feelingku benar, kan. Pasti Ken cuman balikin sesuatu ke Ceu Qoqom." Ucap Kiki dengan bangga.

"Tapi kenapa Ceu Qoqom kasih sesuatu ke Ken harus di tempat sepi ini?" -Toro.

"Woi-! Ceu pegang tangan Ken cok!" Rusuh Upi yang berusaha tenang.

"Fix sih. Ken resmi pacaran sama Ceu. Ga nyangka, udah berapa lama ya mereka." -Amu.

"Tapi bukannya Ken suka sama..." -Upi.

"Ken lagi suka sama seseorang? Kok tau?" -Amu.

"Siapa?!" -Kiki.

"Dia belum pernah bilang sih suka sama siapa. Tapi ini hanya firasatku doang. Lihat kondisi sekarang mending aku rahasiain deh. Lagian belum tentu benar." -Upi.

"Memang tidak baik sih, membuat rumor yang tidak benar." -Toro.

"Pada dasarnya Ken memang cowok normal sih. Nggak heran lagi sama kebenaran ini. Yok kita pergi jak, jangan ganggu mereka lagi pacaran tu." -Amu.

"Yahh, bebeb no 1 aku udah hilang." Ucap Upi dengan Kecewa.

"Mereka sama-sama anak baik-baik sih. Pasti hubungan mereka lancar-lancar terus." Toro juga melangkah pergi.

Kiki juga ikutan pergi walaupun dengan tatapan yang terlihat menyeramkan.

"Sho? Kenapa masih di sana?" Bingung Amu.

Sho tanpa mengatakan apapun juga langsung melangkah pergi dengan cepat.

---

"Ken. Bukannya kau suka sama Sho, ya." Ucap Upi.

"Ha? Aku nggak pernah bilang gitu perasaan."

"Tapi, kenapa saat Sho nembak kau di ruang osis dan mukamu jadi semerah itu?"

"Kau menguping?"

"Nguping sama ngintip sih."

Mendengar itu Ken hanya bisa hela napas pelan. "Aku sebenarnya tidak yakin sama yang dia katakan."

"Apa?! Sho udah bilang suka sampai segitunya, loh!"

"Tapi... Tipenya itu wanita dewasa."

"Saat itu aku tidak sengaja melihatnya ada di atap. Dia terima telpon sambil senyum-senyum sendiri dan mukanya juga sedikit merah. Kurasa itu wanita dewasa."

"Tidak mungkin..." Ucap Upi dengan tatapan tidak percaya.

"Karena itu aku jadi sulit percaya sama perkataannya itu. Daripada memikirkannya terus menerus kurasa lebih baik melupakan itu."

"Oii, KenKen~!!" Panggil Haiden dari jauh.

"Ayo latihan sepak bola!" Sambung Enzo.

"Iya! Aku datang!"

"Upi, aku duluan, ya." Ken langsung berlari ke arah lapangan.

'Tidak mungkin... Bukannya Sho udah bucin sama Ken dari lama? Masa selama ini hanya candaan?' Sepertinya di sini Upi yang paling sedih, karena kapalnya karam mendadak.

Upi lebih galau saat mendengar Sho ada hubungan sama wanita dewasa yang dibilang Ken daripada tau hubungan Ken sama Ceu Qoqom.

'Shoken tenggelam...?' Batin Upi.

DASAR ANAQ PINTER! (WEE!!!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang