52 || Gara-gara Harvey

86 18 0
                                    

Setiap salat, Mocca selalu ikut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setiap salat, Mocca selalu ikut. Dia duduk di sampingku dengan tenang. Biasanya dia sambil grooming dirinya sendiri, dan ketika aku sudah selesai solat, dia duduk di sajadah, mendengarkanku berdoa. Lama kelamaan, dia bakal ketiduran sampai mangap.

Serius! Beneran mangap. Lucu banget.

"Mo, bangun! Kakiku kesemutan."

Kucing gemuk itu melompat kaget. Aku jadi merasa bersalah.

Aku lupa, kalau setelah kembali ke rumah ini lagi, banyak yang berubah darinya. Mocca jadi takut gelap, kagetan, juga takut ketinggian. Berbanding terbalik dengan Mocca sebelum hilang.

Sampai-sampai, ibuku bilang kalau kucing ini Mocca KW alias palsu. Kakakku juga bilang begitu.

Apa iya?

Setelah salat magrib, aku rebahan di atas ranjang. Membuka instagram untuk melihat-lihat video kucing lucu, dan quotes galau.

Padahal hatiku sedang baik-baik saja, tapi entah kenapa quotes galau itu selalu menarik untuk dibaca.

Iseng, kulihat profil instagram Harvey. Kuingat-ingat, jumlah followingnya kok bertambah terus ya? Penasaran, kuintip lah followingnya.

Ya ampun!

Asrama putri.

Genit!

Ih!

"Yaaahh... loh—kok? Yaahhhhh." Mendadak ponselku mati.

Jujur, aku punya trauma mendalam soal ponsel.
Pasalnya, jarang banget bisa awet memakai ponsel sejak masih sekolah.

Mulai dari, hilang diambil teman sendiri, rumah kemalingan dan semua ponsel hilang, sampai ponsel meledak pun pernah kualami.

Ini ponsel terlama yang kupunya dan kubeli dengan uang hasil keringatku sendiri. Ponsel kebanggaan plus kesayangan pakai 'banget banget'.

Aku langsung bangkit untuk mencolokkan kabel charger pada konektor ponsel.

"Ayo dong! Jangan macem-macem, please! Tadi baterainya masih 60% loh. Kenapa tiba-tiba mati sih?" Aku panik banget. "Mo, gimana ini?"

Jelas percuma kutanya Mocca yang hanya bergeliat di atas ranjang, lalu hanya diam memperhatikan kepanikanku.

Belajar dari pengalaman, aku cabut kabel charger itu. Kulepaskan case ponsel, lalu kuletakkan benda pipih itu di atas lantai. Dengan harapan, lantai yang dingin bisa membuat benda pipih itu hidup kembali.

Aku tahu, ini konyol.

Tapi aku pernah melakukan yang lebih konyol saat ponselku overheat, kumasukkan ke dalam freezer, esok harinya meledak saat aku sedang makan siang di kantin kampus dan membuat heboh.

Mencoba untuk mengalihkan rasa panikku dengan membuka laptop. Mencaritahu di YouTube, pertolongan yang tepat untuk kasus ponsel yang tiba-tiba mati seperti ini.

BATASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang