71 || Restu Orangtua

63 17 0
                                    

Aku tidak tahu ke mana si Dimas ini akan membawaku makan siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak tahu ke mana si Dimas ini akan membawaku makan siang. Yang jelas perjalanan terasa lama banget, ditambah macet parah karena ada pawai.

"Nama kamu bagus. Prisa artinya apa?"

Duh, basa basi banget. Padahal kalau memang penasaran banget kan bisa googling sendiri.

"Menurut google sih dewi kecantikan dari Bahasa Sanskerta."

Dimas menoleh dan tersenyum. "Nggak salah sih. Kamu emang cantik."

Ya ampun. Pengin banget kubenturkan kepalanya di kemudi.

Aku cuma menarik bibir ke samping. Sedikit aja tidak perlu banyak-banyak untuk membuat senyuman.

Lebih baik aku diam. Daripada menanggapi laki-laki ini bikin nambah dosa karenna hatiku dongkol.

Kusandarkan kepalaku di kaca jendela. Aku lebih tertarik dengan pemandangan di sisi kiri jalan daripada di sisi kananku. Maksudnya Dimas yang sedang menyetir.

"Kamu sukanya makan apa, Pris?"

"Apa aja asal nggak diracun."

Dimas terkekeh. "Kalau kuajak makan sop kadal beneran, gimana?"

"Jangankan kadal. Bunglon, biawak, sampai buaya aja kumakan kok." Kali ini aku memberinya senyuman. Senyuman yang amat sangat kupaksa untuk membuatnya jengkel.

Tapi alih-alih membuatnya jengkel. Dimas justru tertawa lagi.

Dia menggelengkan kepala seperti sedang mengusir sesuatu dari pikirannya. "Di luar bayanganku."

"Maksud?"

"Kamu. Kamu diluar bayanganku."

"Ngebayangin apa emangnya?" Kok bisa, dia udah ngebayangin seseorang yang belum pernah ditemuinya?

Kalau aku sih memang sering membayangkan karakter fiksi. Membayangkan punya pacar kayak Harry dan Louis dalam novel Life of Joy misalnya.

"Ngebayangin yang namanya Prisa itu anggun."

"Aku bukan penyanyi."

Dia masih tertawa. "Bukan anggun itu yang kumaksud. Ekspektasiku, kamu nggak blak-blakan begini. Pendiam dan anggun gitu."

"Jangan keseringan berekspektasi, Kak. Seringnya bikin kecewa."

"Haha. Kayaknya kamu sering ngalamin ya?"

Sok tahu banget makhluk ini. Memangnya dia siapa, bisa nebak-nebak begitu.

"Tipe laki-laki yang kamu suka kayak gimana, Pris? Boleh tau nggak?"

Yang pasti bukan lo!

"Bahas yang lain aja deh."

"Katanya Adri, kamu udah lama single?"

BATASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang