Harvey :
Selamat puasa hari pertama.
Udah haus belum?Aku tersenyum sewaktu melihat notifikasi pesan masuk dari Harvey. Tidak pernah membayangkan sebelumnya akan melewati bulan Ramadhan dengan orang yang beda server.
Ini pasti akan terasa aneh sih. Karena di tahun-tahun sebelumnya, aku melewati bulan Ramadhan bersama pasangan yang satu server. Sahur ada yang membangunkan, buka puasa bersama, sampai membuat kue lebaran pun dilakukan bersama.
Masalahnya, ini Harvey. Hubungan ini masih abu-abu. Dia bukan pasanganku ... mungkin.
Tahun ini, tidak ada yang membangunkan atau dibangunkan sahur, tidak ada yang mengajak buka puasa bersama di luar, apa lagi membuat kue lebaran.
Aku :
Haha. Haus sih, udah.
Tapi bisa tahan lah.Harvey :
Kalau liat ini, bisa tahan nggak?
(Foto)Aku :
Cakep banget siang bolong begini
makan es campur sama mie ayam.
Kamu emang setan paling keren!Harvey :
Hahaha. Ini enak banget.
Mau aku ceritain nggak, rasanya?Tahan, Pris. Tahan. Dia memang titisan iblis, tidak perlu heran kalau hobinya menggoda dan menggoyangkan iman manusia.
Aku :
Sori, aku nggak tertarik.
Lagi pula, cuma mie ayam sama es campur doang.
Nggak bakal goyang imanku.Soalnya yang bisa goyangin imanku tuh, cuma kamu, Harv.
Sialnya, setelah Harvey membalas pesan terakhirku dengan sticker pentol putih lucu lagi nungging. Aku membayangkan dinginnya es campur di tenggorokkanku, dan aroma mie ayam yang ... duhhhhh perutku bunyi.
"Kamu nggak boleh kayak begitu, Harv."
"Eh? Ada apa nih, kok ngamuk?"
"Aku jadi makan mie ayam gara-gara kamu."
Tawanya pecah. Dia terbahak-bahak, sampai kudengar seseorang menegurnya untuk diam.
"Sebentar," katanya. Setelah itu yang kudengar hanya langkah kaki dan keheningan. "Oke. Aku udah di ruang gym."
"Ngapain?"
"Biar bisa ketawa tanpa diomelin." Dia tertawa lagi. "Kok kamu lemah banget sih? Baru hari pertama udah batal puasa gara-gara kukirimin foto doang."
"Mie ayam, Harv! Mie ayam! Siapa yang bisa tahan godaan aroma kuah mie ayam pas abangnya buka tutup panci?"
"Tapi kan, aku cuma kirim foto. Bukan kirim aromanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
BATAS
ChickLit"Ini bukan hanya tentang aku dan dia. Tapi tentang apa yang dia yakini dan apa yang aku takuti. Tentang batas yang tidak mungkin kami langkahi." . . . Sebagai perempuan Indonesia yang sudah memasuki fase quarter life crisis, tuntutan menikah sudah s...