68 || Pria Pengguncang Mental

60 17 0
                                    

Aku pengin ngamuk!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku pengin ngamuk!

Aku pengin mendorong perempuan yang menghalangi jalanku di loby.

Aku pengin menjerit sampai suaraku habis dan diusir satpam dari mall lalu viral karena divideoin orang-orang, dikira kesurupan.

Aku pengin operasi plastik sekarang juga! Mengganti wajahku dengan wajah Lisa Blackpink.

Aku pengin bikin Harvey malu, semalu diriku sekarang!

Dia sama sekali tidak meminta maaf setelah membuatku malu setengah mati dan sakit hati sampai hampir mati. 

Dengan santainya dia masuk ke coffee shop dan langsung berdiri di jalur antrian, lalu menyuruhku mencari kursi seperti biasanya. Kok bisa? Kok bisa hatinya ditinggal di kost dan pergi berkeliaran tanpa hati?

"Aku nggak mau kopi," kataku dengan nada kesal.

"Mau apa dong?"

"Apa aja asal bukan kopi ataupun susu. Suprise me, Babe." Aku nyelonong pergi ke area merokok untuk mencari kursi. Biar aja Harvey berpikir sendiri. Aku kesal banget.

Masa sih, dia sama sekali tidak mengingat ucapannya semalam? Dia itu banyak banget ngomong lho semalam. Kayaknya, selama aku mengenalnya, semalam itu obrolan terpanjang kami deh.

Gemas banget sumpah! Aku sampai meremas jari tanganku sendiri dan melotot pada siapa saja yang memperhatikanku. Masa bodoh!

Rasanya dadaku bergemuruh, kayak pengin meledak gitu.

Ada anak kecil di depanku yang tiba-tiba menjerit tanpa sebab. Pengin banget kutelan anak itu.

"Mix fruit, special for you ... Princess." 

Sial.

Dari sekian banyak menu yang ada kenapa dia memilihkan Mix Fruit untukku? 

Warnanya merah muda. Pasti ada jambunya! Ih! Aku benci jambu! Aku tidak suka aromanya yang mirip muntah bayi. 

"Kenapa?" tanyanya setelah menyeret kursi sampai telingaku ngilu dan menarik perhatian banyak orang. Kenapa sih harus diseret? Kan dia bisa angkat kursinya. Walaupun dari besi, tapi enteng kok. Aku aja kuat.

Ah! Kalau udah kesal sekali tuh pasti ada aja hal-hal kecil lainnya yang membuat kesal.

"Aku nggak suka jambu."

"Yah... sejak kapan? Kok aku nggak tau?" Dia melepas topi dan menyesap vape. 

Sejak kapan sih kamu mau tahu apa yang kusuka dan yang tidak kusuka? 

"Nggak suka tapi nggak alergi kan? Kamu sih, nggak bilang maunya apa malah minta dikasih surprise."

Percuma saja berkelit dengannya. Dia itu pintar bersilat lidah.

Andai saja boleh kucabut lidahnya supaya dia tidak bisa bicara seenaknya lagi, dan kutendang wajahnya sampai jadi jelek, supaya tidak ada satu pun perempuan di bumi ini yang mau sama dia. 

BATASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang