Adik Tiriku Bersikeras Bertukar Pernikahan Denganku

Bab 18 Putri benwang sangat baik

Chen'an menunggu Xie Yaochen untuk mandi di kamar. Wajah Xie Yaochen merosot sepanjang waktu. Setelah mandi, dia makan beberapa suap kue dan menyodok seperti sepotong kayu, memungkinkan Chen'an untuk mengganti pakaiannya.

Ini musim dingin, dan meskipun cuacanya bagus hari ini, berangin dan dingin. Chen'an memilih jubah python sutra emas dengan alas hitam untuk Xie Yaochen, dengan jubah kerah bulu rubah hitam dengan warna yang sama, dan mengencangkan garis leher dengan dua rantai emas tipis.

Setelah Chen An mengikat rambutnya, dia memperbaikinya dengan mahkota panjang dari ekor burung phoenix. Mahkota ekor phoenix lebih cantik dari mahkota rambut lainnya, dan gayanya lebih luar biasa. Jika digunakan pada acara yang lebih formal, mahkota ekor phoenix mungkin tidak cukup khidmat, tetapi sangat cocok untuk pria kaya seperti Xie Yaochen. Selain itu, mahkotanya yang panjang relatif tinggi, yang membuatnya tampak berharga dan mandiri.

Xie Yaochen berpakaian dengan benar, dan ketika dia berjalan keluar, dia bertanya, "Apakah putri ada di sini?"

Chen An berkata, "Ketika bawahan keluar untuk mengantarkan air, putri sudah menunggu di luar halaman."

Xie Yaochen masih mengantuk, dan suasana hatinya sedang tidak baik, jadi dia meluruskan lengan bajunya, berkata dengan santai: "Itu berarti dia telah menunggu?"

Chen An mengangguk, membuka pintu dan menemani Xie Yaochen keluar.

Cuaca hari ini baik-baik saja, Xie Yaochen berjalan keluar, sama sekali mengabaikan bahwa istrinya Song Xunyue masih berada di luar, tanpa sedikit pun rasa bersalah.

Chen An di samping mendesak: "Tuan segeralah bergegas, sang putri masih menunggumu di luar."

Xie Yaochen mengangkat alisnya: "Mengapa terburu-buru? Cuacanya tidak dingin, jadi bagaimana jika aku memintanya untuk menunggu?" Pada hari Song Yaoyue kembali ke rumah di kehidupan sebelumnya. Dia tidak bangun sampai tengah hari, jika dia tidak memiliki sesuatu untuk diselidiki, dia tidak akan repot untuk bangun sepagi ini.

Chen An mengangkat alisnya tanpa daya, dan berjalan perlahan bersamanya, mendekati gerbang halaman, ketika dia melihat sekilas sosok cantik di bawah plum kuning di luar gerbang gua bulan, Xie Yaochen terkejut.

Lanskap seluruh rumah dibangun dengan hati-hati, dan pemandangannya terbingkai di mana-mana. Di sini, di gerbang gua bulan, kamu dapat melihat bunga persik di sebelah kiri di musim semi, jalur hijau di musim panas, dedaunan emas di akhir musim gugur, dan plum kuning di sebelah kanan di musim dingin. Ada bingkai di sekitar pintu gua bulan, dan cabang plum ditempatkan secara tidak teratur di atas pintu, seperti sepasang gambar plum indah yang dilukis di atas kipas bundar, pemandangan kecil itu anggun.

Apa yang berbeda dari masa lalu adalah Song Xunyue berdiri di sana di bawah pohon plum kuning hari ini.

Warna biru yang luas di rok bawahnya sangat menarik perhatian, atasannya berwarna putih bulan, dengan kerah bulu putih bersih di sekeliling manset dan garis leher. Dia memakai kunciran peri terbang tiga cincin, dan seluruh kunciran miring ke satu sisi, dia hanya memakai manik phoenix zamrud bertitik yang mirip dengan warna biru laut, dan sisanya dibiarkan kosong untuk menunjukkan pesona.

Bahan pakaiannya awalnya adalah miliknya, jadi pola di atasnya sangat halus dan elegan, tidak seperti pakaian wanita pada umumnya. Tapi dia tidak pernah menyangka bahwa pola dan warna pakaian, yang secara tidak sengaja akan memiliki efek yang begitu mulia dan dunia lain pada sosok tinggi dan ramping Song Xunyue.

Dia berdiri di bawah pohon plum kuning, dan Xie Yaochen melihat keluar dari gerbang gua bulan, seolah-olah gambar seorang wanita yang dilukis di atas kipas bundar menjadi hidup. Chen An juga terdiam, orang-orang memang sangat tergantung pada pakaian, mungkin itu adalah karena pakaiannya tidak pas, meskipun biasanya putri juga terlihat bagus, tetapi jauh dari mencengangkan seperti sekarang ini, yang membuat orang merasa takjub.