Hari itu adalah hari dimana Sehun berpamitan dengan semua teman yang berada satu divisi dengannya dan orang-orang kantor yang mungkin beberapa kali ngobrol dengannya dan orang-orang yang berpapasan dengannya dilobi yang bertanya apa kabar dirinya resign itu benar apa nggak sampai keributan yang dibuat Mingyu membuat semua orang diruangan kantor mereka berlari keluar ruangan dan melihat pertengkaran yang mungkin seharusnya tidak ditampilkan didepan publik seperti ini.
"Lu yang udah dia pilih sialan! Bisa-bisanya lu nyakitin dia padahal acara lamaran lu besok malem bajingan!"
"Lu nggak usah ikut campur bajingan! Kalau lu nggak tau apa masalahnya mending lu diem aja lanjutin aja patah hati lu karena nggak dipilih"
Dan aksi saling pukul kakak-beradik itu berlanjut kembali membuat para pegawai yang melihatnya memekik agak takut, mereka hendak memisahkan tapi juga tidak berani.
"Ada apa sih?" Sehun bertanya pada Mingyu yang kebetulan berada disampingnya.
"Nggak tau! Tadi mbak Airin nangis-nangis keluar ruangan Pak Minho terus keknya ngadu ke Pak Axel jadi kayak gini deh"
"Drama banget! Katanya udah mau nikah tapi masih adu domba mulu" Sahut Suzy dibelakang Sehun yang mendengar jawaban Mingyu itu, sedangkan Sehun hanya menghela nafasnya pelan lagi dan lagi wanita itu membuat keadaan kakak beradik itu semakin tidak bisa diperbaiki.
"Lagian Pak Axel juga udah di buang sedemikian rupa tapi masih ae mau belain kalau dicari kek nggak ada harga dirinya banget"
"Gue kalau jadi Pak Axel udah gue lepehin itu cewek"
"Yah namanya juga cinta itu buta dan tuli"
"Tak melihat tak mendengar" Sehun memukul kepala temannya yang tiba-tiba saja bersenandung disaat suasana sedang tegang begini.
"Jahat banget anjing Flo! Lu baru minta maaf sama gue udah bikin dosa aja lu"
"Lu misuh-misuh juga dosa ya nggak usah ngoreksi dosa gue, lagian lu tiba-tiba nyanyi disaat kayak gini kan gue reflek mukul langsung, maaf ya sayang"
"Semua aja lu panggil sayang kecuali gue" Sehun melirik Mingyu yang protes.
'Lu kalau dipanggil sayang sekali aja bapernya satu tahun Ming, males gue"
"Oalah djanc-"
"Ssssst diem deh itu kalian nggak pada liat pertengkaran makin panas, noh si cewek dan tiba noh kita nikmatin drama dengan tenang kagak bisa kah?"
"Lihat-lihat Airin udah mulai drama"
"Makanya gue lebih suka jantan aja, betina banyak banget dramanya" Ucapan Mingyu langsung dihadiahi delikan tajam para rekan kerja wanitanya yang kesal dengan kalimat tajam itu sedangkan Sehun hanya menghela nafasnya pelan lalu kembali mengalihkan matanya melihat drama yang sedang terjadi dia bisa melihat Chanyeol yang menyembunyikan tubuh Airin dibelakangnya saat dia beradu argumen dengan Minho yang tidak bisa Sehun dengar jelas meski keduanya saling meneriaki karena segala bisikan yang ada disekitarnya sampai dia melihat sekali lagi Chanyeol melayangkan tinjunya pada Minho lalu menarik tangan Airin untuk pergi dari sana.
Sehun menghela nafasnya pelan lalu berbalik untuk pergi darisana sebelum bertemu pandang dengan Suzy yang menatapnya dengan senyum lembut dan bergumam kalau dia sudah melakukan hal yang benar dan Sehun mengangguk sekali dengan matanya yang berkaca-kaca yah tentu saja keputusan yang dipilihnya sekarang adalah hal yang paling benar.
Sedangkan itu ditempat lain Chanyeol tengah membuka sebotol air minum dan memberikannya pada Airin yang kini masih tersedu dengan tangan yang menutupi wajah cantiknya itu.
