Tubuh putih penuh peluh itu tidak berhenti melonjak membuat pemilik tubuh yang tengah ditunggangi meracau penuh nikmat.
"Hhhhh Hun-ah" Chanyeol menarik kepala Sehun untuk mencium bibir tipis yang sudah membengkak sebagai bentuk apresiasi karena Sehun telah bermain dengan sangat baik.
"Berhenti dulu" Bisik Chanyeol sambil memeluk kepala Sehun agar diam dibahunya.
'Kenapa?" Tanya Sehun menciumi bahu lebar milik Chanyeol dan sesekali menyesap kulit tersebut sampai meninggalkan jejak kemerahan.
"Ini terlalu nikmat, sampai rasanya aku tidak sanggup menerimanya" Sehun terkikik geli mendengar jawaban Chanyeol tersebut, mereka sudah bercinta puluhan kali selama mereka bersama tapi Chanyeol masih suka takjub dengan apa yang dilakukannya tentu saja itu membuat Sehun gemas.
"Kita selesaikan ini lalu pergi tidur" Gumam Sehun sambil mulai menggerakkan badannya lagi dan Chanyeol juga ikut menggerakkan pinggulnya ingin menyelesaikan ini dengan cepat, keduanya mengerang panjang saat sampai pada puncak kenikmatan mereka.
"Yah semoga kali ini bisa membuahkan hasil" Sehun terdiam saat tangan besar Chanyeol mengusap perutnya lembut dan dia hanya bisa membalasnya dengan senyum tipis.
"Tidurlah, aku lapar ingin makan roti sebentar" Ujar Sehun melepaskan penyatuan mereka lalu mengambil tisu dan membersihkan cairan yang mengaliri pahanya.
"Ingin aku masakkan sesuatu?"
"Tidak usah, aku tahu kalau kau lelah jadi lebih baik kau tidur ingat besok aku menunjukmu untuk memimpin rapat bulanan jadi kau tidak boleh terlambat" Sehun mengambil kaos besar Chanyeol lalu menghilang dari kamar menuju dapur dan mengambil minum.
Sehun melamun saat memikirkan apa yang dikatakan Chanyeol tadi, membuahkan hasil? Yah Sehun juga ingin seperti itu tapi Chanyeol tidak menjawab saat dirinya mengajak pria itu menikah jadi sepertinya Sehun masih harus mengonsumsi obat pencegah kehamilan miliknya itu karena dia belum mendapatkan kepastian dari Chanyeol, dia masih harus menjerat lelaki tampan itu agar tidak pergi dari sisinya.
Sehun mengacak rambutnya kesal sebelum membuka kotak obat dan mencari botol miliknya yang entah kenapa tidak ada ditempat, apa dia lupa memindahkannya dari tas kerjanya? Sehun melangkah kembali kekamar dan Chanyeol sudah terlelap dengan nafasnya yang teratur, Sehun menghampiri Chanyeol dan memberikan satu kecupan lembut didahi Chanyeol yang masih berkeringat, Sehun sungguh mencintai lelaki ini.
Setelahnya Sehun mengambil tas kerjanya dan mencari botol kapsul yang kemaren sepertinya dia bawa kekantor tapi tetap saja botol tersebut tidak ada ditas miliknya, apa ketinggalan diruang kerjanya? Sehun hendak menghubungi Seulgi untuk membelikannya obat lagi malam ini juga tapi sebelum Sehun mengambil ponselnya suara Chanyeol membuatnya terkesiap.
"Mencari sesuatu?" Tanya Chanyeol bangun dari posisi berbaringnya.
"Oh kau belum tidur?" Sehun mengusap dadanya pelan karena sungguh dia terkejut dengan suara besar Chanyeol yang terdengar tiba-tiba.
"Hnggg belum, apa kau membutuhkan sesuatu?"
"Tidak ada sesuatu yang penting, hanya mencari berkas yang seharusnya ada ditas tapi sepertinya aku lupa, aku akan menghubungi Seulgi untuk mendapatkan berkas itu cepat agar aku bisa mempelajarinya sebelum rapat besok" Jawab Sehun tersenyum menenangkan dan Chanyeol hanya mengangguk lalu mengangkat bahunya acuh.
"Benarkah? Tidak sedang mencari botol obatkan?" Sehun berhenti bergerak saat pertanyaan tersebut keluar dari mulut Chanyeol yang kini membuka laci meja yang berada disamping ranjangnya.