Kelana Jiwa (K)

452 78 14
                                    








Chanyeol meringis saat merasakan luka disudut bibirnya terkena alokohol yang kini dibubuhkan oleh sang ibu yang tidak berhenti mengomelinya.

"Makanya itu jadi orang itu nggak usah aneh-aneh pake bikin drama kek begitu, ayah siapa yang terima anak-anaknya dijadiin kayak begitu sama kamu?"

"Salah mama sama papa kenapa dari awal nggak mau milihin Jiwa buat Kelana"

Chanyeol langsung meringis kesakitan saat merasakan tangan sang ibu mencubit perutnya dengan begitu kencang.

"Sakit ma"

"Biarin sakit, ini semua karena keegoisan kamu dan ke sok misteriusan kamu, kalau dari awal kamu bilang kamu maunya Jiwa mama sama papa bakal usahain bujuk orang tua Jiwa buat ngasih Jiwa buat kamu, nggak apa-apa kalau nunggu 2 atau 3 tahun sampai Jiwa lulus"

"Tapi mama sama papa ngebet pengen cucu katanya"

"Ya tapi kalau ujungnya kayak gini ya kamu ngawur namanya El, kamu emang pantes dihajar sama mertua kamu itu"

Chanyeol menghela nafasnya pelan sambil memutar matanya, pagi sekali tadi sang ayah mertu datang kerumah dan langsung menghajarnya dan memaki-maki nya dan mengatainya kurang ajar karena dia merasa kalau Chanyeol telah mempermainkan kedua anaknya dan setelah itu orang tua itu langsung pergi dari rumahnya kalau tidak mengingat kalau dia adalah ayah Sehun mungkin Chanyeol akan melakukan sesuatu yang sangat ekstrim pada orang tua itu, dia sama sekali tidak suka diganggu dan ayah Sehun sudah mengganggunya dan mengatakan kalau dia tidak akan diizinkan untuk bertemu dengan Sehun.

Memang punya hak apa dia atas Sehun? Sehun sudah menikah dengannya dan tentu saja dia yang mempunyai hak atas segala ada yang pada diri Sehun dan itu mutlak!.

"Coba kalau dari awal kamu bilang, sekarang kamu udah bisa seneng-seneng ama Jiwa, kalau kayak gini kan kamu harus kerja double pada akhirnya"

"Kan katanya cinta itu berjuang ma"

"Ini sih cuma kamu suka drama aja El, serius mama ini masih nggak habis fikir kamu ngelakuin hal kayak gini"

Mama Fanny menggelengkan kepalanya masih tak percaya dengan apa yang sudah dilakukan oleh putranya ini, kalau memang cinta kenapa tidak dari awal bilang dia akan mengusahakan apapun agar sang putra bahagia apalagi mengingat perlakuan Chanyeol pada Sehun diawal pernikahan mereka siapa yang percaya kalau dia sudah cinta dari lama? Chanyeol ini memang drama king sekali.

"Ya kalau nggak dibolehin ya ambil paksa, kan sekarang Jiwa udah jadi tanggung jawab aku, orang tuanya udah nggak punya hak apapun buat ngatur Jiwa, dimata Tuhan dan Negara, Jiwa itu sudah jadi milik aku dan nggak boleh ada orang lain yang ambil"

Tiffany menghela nafasnya pelan akhirnya yang dia takutkan terjadi sifat obsesif yang dimiliki Chanyeol kembali menguar kepermukaan karena merasa kalau apa yang dimilikinya akan diambil darinya, sedari kecil itu memang sifat Chanyeol yang tidak disukai oleh mama Fanny, dia dan suaminya mencoba berbagai cara untuk menghilangkan sifat jelek tersebut dan merasa berhasil sampai hari ini, ternyata ancaman yang dilayangkan oleh ayah mertuanya membuat sifat jelek itu keluar lagi.

"Apapun yang bakal kamu lakuin, mama nggak mau denger kamu buat masalah dan nyakitin orang lain, ingat kalah keluarga Jiwa sakit maka Jiwa juga akan sakit, kalau cinta itu nggak boleh nyakitin ya, inget!!"

"Iya ma"

Sedangkan itu dirumah lain tepatnya dirumah keluarga Sehun yang kemarin baru menyambut kepulangan putra pertama mereka terlihat cukup menegangkan karena keputusan yang baru saja dilontarkan oleh sang kepala keluarga yang membuat Sehun menatap sang ayah dengan tak percaya.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang