Sehun turun dengan meregangkan lehernya yang terasa kaku, ini sudah tengah malam dan ini adalah jamnya untuk melayap kedaput untuk mengisi perutnya yang terasa lapar karena dirinya tidak sempat makan tadi.
"Haisssssh seharusnya aku tadi membawa makanan dari luar"
Keluh Sehun kesal dengan dirinya sendiri karena sering lupa untuk memesan makanan dari luar padahal kalau tengah malam begini dia jarang mendapati makanan berat yang bisa dia makan.
"Aku akan membuat ramyun saja kalau begitu"
Sehun membuka rak dan mencari ramyun yang biasa disimpan oleh pelayan disana, karena sang nyonya rumah tidak mengizinkan ada makanan instan dirumahnya dari kecil Sehun diajari oleh Airin untuk mencari ditempat yang sama karena Airin yang meminta para pelayan untuk menyimpan makanan tersebut ditempat tersembunyi.
"Huaaaaaa ini adalah harta yang paling berharga"
Gumam Sehun sedikit berlebihan setelah menemukan beberapa bungkus ramyun dengan berbagai macam merk itu, dia mengambil satu yang menurutnya paling enak dan segera menyalakan kompor untuk memasak air.
"Hun-ah?"
"Noona kau mengagetkanku"
Sehun mengusap dadanya karena kaget tiba-tiba Airin muncul didapur.
"Apa yang kau lakukan tengah malam begini?"
"Uccch perutku minta diisi"
Cengiran manis Sehun tampilkan sambil menepuk perutnya yang sedikir berbunyi yang membuat Airin menggelengkan kepalanya tak habis fikir.
"Kenapa kau tidak pernah ikut makan malam dan malah bersikap seperti pencuri yang makan saat tidak ada orang begini"
"Kau tau sendirilah Noona aku tidak nyaman jika harus menerima pandangan jijik dari istrinya papa"
Airin menahan nafasnya mendengar jawaban jujur Sehun dan dia langsung bergumam meminta maaf dan dengan bahu terangkat Sehun menjawab kalau dirinya tidak apa-apa.
"Ingin Noona buatkan ramyunnya? Sudah lama kau tidak makan ramyun buatankukan?"
"Noona tidak keberatan?"
"Tentu saja tidak, sini biarkan Noona yang membuat ramyunnya dan nanti kita makan bersama"
"Itu terdengar sangat menyenangkan terimakasih Noona"
Keduanya berbagi tawa sepanjang Airin memasak ramyunnya itu, yah mereka merindukan moment seperti ini.
"Noona mungkin ini terdengar sedikit lancang tapi bolehkah aku bertanya?"
"Apa yang ingin kau tanyakan Hun-ah? Kenapa ragu seperti itu?"
"Hmmm karena ini sedikit pribadi kurasa tapi aku sangat penasaran"
"Jadi tanyakan saja, kalau masih bisa aku jawab maka kau akan mendapatkan jawabannya Hun-ah?"
"Kenapa Noona mau menikahi Park Chanyeol?"
Tanya Sehun cepat dan dia bisa melihat wajah Airin yang sedikit bingung karena pertanyaan yang ia ajukan.
"Kenapa bertanya seperti itu? Apa kau menemukan sesuatu yang salah dari suami Noona sampai kau mempertanyakan keputusan Noona?"
Pertanyaan balik yang dilontarkan Airin membuat Sehun gelagapan apa yang harus dia jawab.
"Hmmm aku menemukan kalau dia sedikit tidak sopan dan sangat menyebalkan tentu saja itu jauh dari tipe ideal yang Noona miliki"