👻👻👻

691 55 12
                                    







"Aku bersumpah akan menendang pantatmu dengan begitu keras jika kau tidak segera bangun dari ranjangku! Yak Oh Sehun apa maksudnya kau menghabiskan seluruh makananku dan kau sudah menumpang selama 1 minggu dirumahku apa kau tidak merasa malu?"

Sehun membuka selimut yang sedari tadi menutupi tubuhnya dan memberikan lirikan tajamnya pada Seulgi yang saat ini berkacak pinggang disebelah ranjang.

"Jahat sekali kau! Kau itu temanku atau bukan?"

"Ini sama sekali tidak berhubungan kau ini temanku atau bukan sampai tega menguras uangku seperti ini?"

"Anggap saja ini bayaran saat aku membantumu tempo hari lalu, ingat kau bahkan tidak membayarku waktu itu padahal aku tau kalau saat itu kau mendapatkan begitu banyak uang"

"Yah darimana kau tahu? Aku memang mendapatkan banyak uang tip dari pelanggan yang kau layani itu sebenarnya apa yang kau lakukan untuknya kau tidak melakukan aneh-aneh kan?"

Pandangan skeptis Sehun berikan pada Seulgi lagi.

"Bahkan jasa yang kau perjualkan saja sudah aneh mau menambah aneh apa lagi aku? Dasar kau mucikari"

Sekarang giliran Seulgi yang memutar matanya kesal lalu segera menarik kedua kaki Sehun dengan sekuat tenaga agar teman manisnya itu akhirnya jatuh dari tempat tidurnya.

"Seulgi-yaaaaaaa"

Rengekan Sehun membuat Seulgi terkikik geli tapi tidak bertahan lama karena bel pintu apartemen miliknya berbunyi dengan begitu kencang dan itu tidak seperti biasanya.

"Siapa yang bertamu dipagi hari seperti ini?"

"Sepertinya bahan makanan yang kupesan sudah sampai" jawab Sehun sambil mengusap bokongnya yang terasa nyeri karena terjatuh dari tempat tidur memang Seulgi itu sangat kurang ajar.

"Nah kalau begini kau boleh menginap ditempatku seumur hidupmu Oh Sehun, aku sangat mencintaimu" Seulgi segera berlari keluar kamar dengan senyum yang begitu lebar yang membuat Sehun ingin sekali mencekik wanita gila itu tapi dia juga betah sekali berteman dengan Seulgi apa dia juga termasuk orang gila?

"Cih" Sehun akhirnya bangkit dari duduknya dan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Setelah hampir 10 menit didalam kamar mandi Sehun akhirnya keluar dan langsung menuju dapur untuk menyantap sarapan yang pasti sudah disiapkan oleh Seulgi karena dirinya sudah membuat hati gadis itu senang.

"Kang Seulgi?"

Sehun mengerutkan dahinya heran saat tak melihat tanda-tanda kalau Seulgi berada didapur dimana gadis itu? Apa dia sedang mandi? Dan dimana Seulgi meletakkan semua bahan makanan pesanannya tadi karena saat Sehun membuka kulkas itu masih kosong.

Sehun lalu beranjak menuju ruang depan dan akhirnya membuka pintu dan ternyata masih ada 2 paper bag yang berisi bahan makanan miliknya sepertinya jadi kenapa Seulgi tidak mengambilnya.

"Ah mungkin dia sedang membeli sesuatu di supermarket depan"

Sehun bergumam sambil mengangkat bahunya lalu segera mengambil dua paperbag tersebut dan akan segera menyiapkan sarapan untuknya dan juga Seulgi.

"Sebenarnya kemana perginya si mucikari itu? Kenapa tidak kunjung kembali?"

Sehun akhirnya membuka ponselnya dan mencoba menghubungi Seulgi karena sudah setengah jam dan gadis itu tidak kunjung kembali bahkan sarapan yang Sehun siapkan sudah hampir dingin.

"Dia tidak membawa ponsel? Teledor sekali"

Sehun mengakhiri panggilannya saat mendengar dering nada ponsel Seulgi yang ternyata tergeletak disofa didepan televisi baru saja Sehun hendak keluar dari apartemen untuk mencari Seulgi tepat saat juga ponselnya berbunyi menandakan kalau ada pesan masuk dari orang yang tidak dia kenal.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang