Sehun menatap pemandangan diluar jendela mobil dan sesekali berdecak dengan kesal, dia melirik orang yang berada dibelakang kemudi dan memutar matanya malas.
"Sebenarnya kau akan membawaku kemana Park Chanyeol?"
"Tidak bisakah kau diam dan hanya menurut Oh Sehun, kau sudah mengulang pertanyaanmu sebanyak 20 kali"
"Itu karena kau menculikku begitu saja, bagaimana bisa aku diam kalau kau akan membawaku entah kemana dan aku tidak bisa melindungi diriky sendiri nanti kalau kau akan berbuat macam-macam"
"Oh ayolah aku tidak akan melakukan hal lain selain menidurimu jadi tidak usah khawatir kalau aku akan membunuhmu atau apa"
"Kenapa pembicaraan ini selalu kearah sana?"
"Karena aku belum mendapatkan apa yang aku inginkan yaitu menidurimu"
"Cih sudahlah tidak ada ujungnya jika ingin bicara serius denganmu"
"Kau akan tahu Oh Sehun jadi kenapa harus membuang tenaga untuk bertanya? Siapkan sana mentalmu setelah ini mungkin kau akan membenci papamu"
Sehun mengangkat alisnya heran mendengar ujaran Chanyeol kenapa dia harus membenci sang papa?
Nah daripada dia pusing memikirkan Chanyeol yang sangat tidak jelas lebih baik dia tidur saja lagipula Chanyeol sudah berjanji tidak akan menyakitinya ataupun membunuhnya jadi dia bisa tenang dan tidak khawatir kalau dia akan mati sia-sia.
"Bangunkan aku kalau sudah sampai"
"Aku akan menciummu jika kau susah dibangunkan"
"Cih"
Sehun berdecih pelan sebelum memejamkan matanya dan mencoba tidur.
Sedangkan Chanyeol yang menyadari kalau Sehun tertidur memelankan laju mobilnya dan mengulurkan tangannya untuk mengusap dahi Sehun dengan lembut.
"Oh Sehun kau akan menjadi penyebab kematianku sepertinya"
Gumam Chanyeol pelan sebelum membuang wajahnya kembali kearah jalan, memasang topeng paling dingin yang dia punya dan mencengkeram kemudinya dengan begitu kuat, Tuhan! Kuatkan dia!.
Sehun mengerang pelan saat merasakan tepukan lembut dipipinya tapi matanya masih begitu berat jadi dia lebih memilih untuk tidak membuka matanya.
"Aku akan benar-benar menciummu jika dihitungan ke 10 kau tidak membuka matamu"
Sehun lalu dengan cepat membuka matanya dan mendorong wajah Chanyeol yang begitu dekat dengan wajahnya.
"Otakmu memang sudah tercampur dengan debu makanya selalu kotor"
Sehun meregangkan tubuhnya yang terasa kaku karena tidur sambil duduk dia tidak menyadari kalau Chanyeol dengan teliti memperhatikan perutnya yang terlihat karena kemejanya terangkat saat dia meregangkan tubuhnya.
"Uuuuuch kau sengaja ingin menggodaku kan Oh Sehun?"
"Aku hanya diam dan kau sudah merasa tergoda? Apa aku harus membagi resepku unyuk Airin Noona agar dia bisa membuatmu tergoda?"
"Dia bukan kau"
"Jadi hanya aku yabg bisa membuatmu tergoda?"
"Yah seperti itu, mungkin saja"
Sehun memutar matanya lalu memukul bahu Chanyeol sebelum turun dari mobil berwaran abu-abu itu.
Sehun tertegun sejenak melihat gedung didepannya, kenapa Chanyeol membawanya kesini?.
