Chanyeol mengerang pelan lalu membuka matanya perlahan menghela nafas lega saat rasa pusing yang menyerang kepalanya sedikit berkurang.
Ini sudah hari ketiga dirinya tidak bisa melakukan aktivitas bersama kelompoknya dan tentu saja itu membuat dirinya tak enak hati, kata mama dia tidak boleh merepotkan tapi dengan jatuh sakit begini malah menjadi beban teman-temannya.
"Udah bangun? Gimana? Masih pusing banget? Demamnya udah turun"
Chanyeol melirik kearah Sehun yang baru masuk kedalam kamar dengan plastik ditangannya, cowok manis itu yang selalu merawatnya selama dirinya sakit membuat Chanyeol ingin rasanya sakit terus jika Sehun jadi perhatian seperti ini.
"Udah lumayan berkurang pusingnya"
"Udah nggak panas banget kan badannya?" Chanyeol memejamkan matanya saat merasakan telapak tangan Sehun yang dingin meraba dahinya, terasa sejuk sekali.
"Gue ngerepotin terus ya?"
"Nggak usah dipikirin, ini semua salah kita semua karena nggak pengertian dan malah bikin lu kerja keras bagai kuda dan nggak dikasih istirahat padahal tahu kalau sebelumnya lu nggak pernah kerja kasar kayak begitu"
Sehun menunjukkan senyum manisnya yang membuat Chanyeol lagi-lagi jatuh pada pesona mantan kekasihnya itu, Sehun adalah satu-satunya yang paling indah untuk Chanyeol dan itu tidak berubah sampai sekarang dan dengan kedekatan mereka saat ini membuat rasa itu semakin menggebu, Chanyeol ingin memeluk Sehun untuk dirinya sendiri dengan erat sangat erat.
"Albie"
"Hmmmm?" Sehun yang tengah sibuk membuka kertas penurun demam yang tadi pagi dibelikan oleh Baekhyun sebelum mereka berangkat kegiatan hanya berdehem saat Chanyeol memanggilnya.
"Lu kalau perhatian kayak gini jangan salahin gue kalau gue makin obsesif buat milikin lu lagi"
Sehun menghentikan gerakan tangannya mendengar desisan dari Chanyeol, dirinya berdehem dan dengan gugup memasangkan kertas tersebut didahi Chanyeol tapi saat hendak menarik tangannya dia kalah cepat dengan Chanyeol yang kini mencengkeram pergelangan tangannya dan menariknya dengan kuat membuat Sehun terjerembab dan jatuh dipelukan Chanyeol.
"Cava jangan kayak gini-"
"Udah dibilang ini Christian, bukan Cava yang lembut dan nggak bisa ngapa-ngapain waktu lu putusin, gue bukan Cava punya lu yang anak mama dan nggak pernah perhatian sama lu dalam pov lu, gue Christian yang bakal lakuin apa aja supaya lu bisa jadi milik gue lagi, lu suka orang yang perhatian kan? Okay bakal 24/7 ada buat merhatiin lu, sekarang tidur Albie Sena! Gue tau lu nggak tidur nyenyak karena jagain gue"
Sehun tidak bisa menahan senyum manisnya saat merasakan telapak tangan besar Chanyeol mengusap punggungnya dengan lembut, suatu hal baru karena dulu dialah yang sering kali melakukan hal itu karena sikap manja cowok jangkung ini.
Dia mengangkat kakinya yang tadi menggantung dan akhirnya kini dia berbaring diatas tubuh Chanyeol yang memeluknya dengan erat.
"Entar lu tambah sakit kalau gue kayak gini, biarin gue tidur diluar aja"
Mulutnya memang berkata seperti itu tapi tubuhnya malah menyamankan diri lalu menghidu aroma Chanyeol yang meski hanya mengelap tubuhnya selama 3 hari ini tapi tidak bau sama sekali.
"Lu bau udah 3 hari nggak mandi"
"Bau tapi lu suka"
"Parfumnya nggak berubah dari dulu kenapa?"
"Karena lu suka"
"Kalau gue nggak suka?"
"Ya nggak apa-apa akan gue buat lu jadi suka"