KKN (04)

451 72 21
                                    










Subuh ketiga mereka didesa tempat tugas mereka siapapun yang beragama islam memutuskan untuk pergi berjamaah hitung-hitung mengurangi rasa malas jika sholat semdirian, sedangkan Chanyeol yang memang menganut kepercayaan yang berbeda juga ikut terbangun karena suara ribut teman-temannya yang kini berangkat ke masjid bareng pak Kades, Chanyeol memutuskan untuk keluar rumah dan duduk dikursi yang berada diteras, di luar masih cukup gelap dan udara dinginnya terasa menembua tulang menurut Chanyeol.

"Dingin banget" Chanyeol menoleh cepat dan mendapati Sehun yang ternyata terbangun juga, cowok manis itu keluar rumah dengan selimut yang membungkus tubuhnya dan mulut kecil yang tak berhenti mendumal karena kedinginan.

"Masuk aja, dingin banget ini" Ujar Chanyeol membuat Sehun menoleh cepat padanya.

"Nggak mau, gue mau lihat pemandangan dipagi hari"

"Tapi ini dingin entar lu sakit"

"Gini doang masa sakit, nggak lah" Sehun melengos dan mulai menikmati udara dingin tapi terasa sejuk jika dihirup hidungnya.

"Udah dikabarin pacarnya?"

"Hah?"

"Semalem gue liat lu gelisah banget terus keluar masuk kamar bawa ponsel, lagi nungguin pacar ngasih kabar?"

"Lu nggak tidur?"

"Gue nggak bisa tidur kalau ada suara ribut dikit"

"Uuuuch sorry deh malah bikin lu nggak bisa tidur"

"Hmmm" Chanyeol hanya berdehem menjawab permintaan maaf dari Sehun yang semakin mengeratkan selimut dibahunya.

"Albie, pacar lu nelfon" Suara Dyo dari dalam membuat Sehun memekik senang lalu segera berlari kedalam kamar untuk mengangkat telfon dari sang pacar.

"Kamu lagi dimana? Tumben banget jam segini udah bangun" Sehun kembali keluar rumah dengan ponsel ditelinganya.

"Kunjungan kerja? Kemana? Kog nggak bilang dari kemarin pas aku mau berangkat sih?"

Chanyeol yang masih setia duduk ditempatnya tadi hanya bisa melihat Sehun yang kini memajukan bibirnya kesal, tangannya menggosok lengannya sendiri karena dia lupa membawa selimutnya kembali membuat udara dingin langsung menerpa kulitnya yang hanya berbalut piyama berlengan pendek berwarna navy tersebut.

"Berapa hari? Disana? Kamu satu kamar siapa? Heh kog ditutup, sayang!" Sehun menghentakkan kesal saat sambungan tiba-tiba terputus.

"Sial" Sehun hendak melanjutkan omelannya tapi tidak jadi karena tiba-tiba sebuah jaket tersampir dibahunya dia menoleh cepat dan mendapati Chanyeol berdiri di sampingnya dan hanya menyampirkan jaket yang tadi dipakainya dengan wajah datar.

Wajah Sehun merona karena jarak wajahnya dengan wajah Chanyeol begitu dekat, mereka sudah terlalu lama tidak sedekat ini dan hal ini tentu saja membuat jantung Sehun berdebar.

"Udah dibilangin dingin, kesini mau nugas terus kerja bukan cari penyakit"

Chanyeol menatap Sehun sejenak sebelum menghela nafasnya pelan lalu meninggalkan Sehun yang masih berdiri kaku ditempatnya.

"Anjirr! Albie! Ngapain lu berdiri disini sendirian?"

Sehun yang merasakan bahunya ditepuk menoleh dan langsung menjerit karena kaget karena Nayaka yang masih mengenakan mukena putihnya berdiri tepat dihadapannya.

"Heh ini gue"

"Ngagetin lu Nay" Sehun mengusap dadanya, jantungnya sungguh berdebar kencang sekali karena rasa kaget yang menyergap.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang