Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Abhiseva Christian Cavalier
"Bajingan! Ini kenapa gue harus dikirim ke pelosok Jawa Barat anj, gue kagak bisa bahasa sunda entar gimana gue bisa komunikasi sama warga setempat?"
"Pake bahasa batin aja, lu kan jagonya kalau masalah bahasa batin"
"Gue serius anak anjing!"
"Yaaaaa dia mulai emosi"
"Ini kenapa lu pada berisik sih, bisa nggak? Lima menit aja gitu hening kasih gue yang lagi baca ini sedikit ketenangan biar pengetahuan yang ada dibuku ini bisa keserap masuk ke otak gue bukan malah omongan nggak penting kalian yang masuk" Kedua orang itu melirik sosok berkacamata yang tengah berdiam diri duduk dipojok ruangan sambil membaca bukunya.
"Yaelah ini gue lagi sedih coba tolong itu empatinya dikeluarin jangan ngeluh kita berisik doang, ini gue nggak bisa ganti kelompok aja kah? Lu ditempatin dimana Bhi?"
"Belum ngecek gue, gue dimana aja mah siap asal temen sekelompoknya nggak ribet dan banyak drama"
"Cek dulu anjirrr, lu nggak takut apa kalau tiba-tiba lu di set jadi ketua kelompok sama anak-anak yang satu kelompok sama lu"
"Ah iya lupa gue, jangan sampai deh" Sosok jangkung itu dengan cepat membuka ranselnya untuk mengambil ponsel yang sejak pagi dia abaikan, dia memang bukan tipikal anak gadget yang harus pegang ponsel seharian dia akan lebih fokus pada apa yang didepannya dan jika berada dikampus dia lebih banyak memegang buku daripada memegang benda kotak tersebut lagipula dia jomblo jadi tidak harus mengabari siapapun. Jemarinya dengan cekatan membuka website kampus dan mencari dimana namanya berada dia tidak satu kelompok dengan temannya yang mengeluh karena ditempatkan di pelosok Jawa Barat.
"Gue dikirim ke Malang, satu kelompok sama Brian anak komunikasi dan kurang ajarnya gue beneran udah di set jadi ketua kelompok" Chanyeol menghela nafasnya pelan saat dua temen satu kelasnya itu tetkikik geli dan mengejrk dirinya.
"Coba sini liat siapa temen sekelompok lu, banyak yang lu kenal nggak? Ada si Bri yang rame bakal asyik lah lagian lu udah kenal sejak SMA sama itu anak" Chanyeol menyerahkan ponselnya pada salah satu temannya itu.
"Justru karena ada Bri ini kerjanya pasti bakal ribet karena mulutnya yang ceriwis itu"
"Lu bisalah ngendaliin itu anak, gila beruntung banget ini cewek-cewek dikelompok lu pada good looking semua, lihat nih ada Suzy anak Ilmu Gizi, terus nih Krystal kita beberapa kali ambil kelas bareng ini cewek jutek yang cakepnya ampun-ampunan, bajingan bisa-bisanya ini ada nama Albie disini gue mau protes masa yang cakep dijadiin satu sih minta diracun ini yang buat kelompok"
"Albie?" Tanya Chanyeol dengan sedikit gamang, apa telinganya salah dengar? Dari banyaknya mahasiswa di Universitas ini bagaimana bisa dia satu kelompok dengan orang itu? Tapi mungkin yang namanya Albie bukan orang yang ada dalam bayangan Chanyeol saat ini.