Sehun memasang wajah datarnya saat pria paruh baya dihadapannya itu menatapnya dengan sinis, sekarang dia tidak takut lagi setelah semua penghinaan yang diterimanya dia akan bersikap tidak tahu malu, persetan dengan rasa sopan dia sudah tidak memiliki harga diri dimata semua keluarga Park kan?.
"Jadi ada urusan apa dengan saya sampai Tuan begitu repot untuk mengunjungi tempat saya yang bukan selera anda ini?"
Sehun akhirnya angkat bicara karena sudah lebih dari setengah jam mereka duduk berhadapan dengan keheningan.
"Waaah kau sudah berani mengangkat dagumu dengan tinggi dihadapakanku ternyata padahal satu minggu yang lalu kau masih takut menatapku apa yang sudah diberikan putraku sampai kau seberani ini?"
"Ingin tahu? Saya bisa menjelaskan dengan detail kalau anda ingin mendengarkan"
Sehun tersenyum miring melihat wajah jijik yang ditampilkan oleh Park Siwon.
"Menjijikkan sekali ternyata memang buah jatuh tidak jauh dari pohonnya kau sama dengan ibumu"
"Anda yang membeli saya pertama kali kan? Apa anda lupa? Saya perlu mengingatkan?"
Tuan Park terkekeh pelan mendengar ucapan Sehun sangat mengingat apa yang dikatakan anak dihadapannya ini adalah kebenaran.
"Ahh kartu itu? Aku hampir lupa jika aku memberikannya padamu karena tidak ada pemberitahuan tentang penarikan atau apapun itu kenapa? Kau tidak menggunakannya? Naif sekali"
"Hmmm memang"
"Aku tidak mengatakan pada Chanyeol kalau kau meninggalkannya karena uang tapi tentu saja aku membuatnya salah paham agar dia menyangka begitu anak itu tidak percaya padaku tapi aku punya cara agar dia percaya dengan apa yang disangkanya, bagaimana apa dia sudah mengalami pelacur?"
Chanyeol tidak mengatakan hal itu tapi lelaki melakukan hal yang membuat Sehun merasa seperti pelacur.
"Dia bajingan seperti anda tidak heran kalau dia bertindak tanpa berfikirkan"
"Waaaah akhirnya kau sadar kalau putraku itu seorang bajingan tapi kau masih saja mencintainya kan? Setelah semua apa yang dia lakukan padamu?"
"Anda kesini bukan untuk mempertanyakan tentang perasaanku bukan?"
"Hanya sedikit penasaran saja"
"Jadi tolong katakan apa mau anda, saya sibuk jadi tolong cepatlah!"
Sehun melihat mata Tuan Park yang membelalak seperti tak percaya pada keberanian Sehun yang memberinya suara sedikit meninggi.
"Pergi dari negara ini"
"Anda bercanda? Anda Presiden atau siapa punya hak untuk mengusir saya dari negara ini"
"Aku akan memberimu uang 10 kali lipat dari apa yang kau dapatkan dari pekerjaanmu agar kau bisa hidup senang-senang diluar negeri, selama kau masih berada disini maka Chanyeol akan melakukan berbagai macam cara untuk mencarimu bajingan kecil itu tergila-gila padamu"
"Dan anda mengira dia tidak akan mencari saya keluar negeri?" Tanya Sehun dengan suara congkak yang membuat wajah Tuan Park berubah menjadi bengis.
"Setelah menganggapmu pelacur dia tidak akan mencarimu lagi"
"Bukannya dia akan menghabiskan seluruh hartanya untuk menyewa jasaku agar bisa menyenangkannya saat tahu aku pelacur?"
Sehun menjawab dengan santai sambil melirik kaca cafe yang berseberangan dengan butiknya dia bisa melihat sosok jangkung Chanyeol masuk kedalam sana dan tidak berapa lama kembali keluar karena mungkin tidak menemukannya, mau apa lelaki tersebut menemuinya kembali setelah apa yang dia lakukan padanya tempo hari? Menciumnya dengan begitu kasar lalu pergi begitu saja dengan tangan terkepal penuh emosi, Sehun tidak sempat menahan dan menjelaskan pada Chanyeol tentang apa yang sebenarnya terjadi dan memang tidak berniat untuk menjelaskan.
