Kelana Jiwa (A)

633 88 13
                                    





Ruang keluarga itu terasa begitu mencekam dan penuh dengan ketegangan diantara penghuni ruangan tersebut salah satu keluarga terlihat begitu murka dan yang satunya terlihat menunduk menyesal dan penuh dengan ketakutan.

"Keluarga kalian sengaja ingin mempermalukan keluarga besar kami?"

"Kami tidak akan berani berbuat seperti itu Tuan Siwon"

"Lalu ada apa dengan semua ini? Kalian bilang kalau anak anda kabur dari rumah? Padahal 2 hari lagi pemberkatan dilakukan?"

Suaranya begitu keras dan penuh amarah yang membuat sepasang suami-istri pemilik rumah itu menunduk ketakutan dan saling menggenggam.

"Kami akan segera menemukan anak kami, keluarga tidak perlu khawatir"

"Nggak perlu"

Suara berat itu membuat semua orang dalam ruangan tersebut menoleh pada sosok yang duduk di single sofa dan sedari tadi menunduk dalam.

"Apa maksud kamu dengan nggak perlu? Kamu nggak bisa seenaknya aja El ini bukan tentang kamu doang tapi tentang keluarga besar kita semua undangan udah disebar dan nggak mungkin kita batalin gitu aja, bagaimana dengan pandangan publik buat keluarga kita? Seorang Bagaskara tiba-tiba membatalkan pemberkatan karena calon pengantinnya tiba-tiba kabur? Dimana harga dirimu?" Bentak Tuan Siwon yang membuat sang putra menghela nafas pelan.

"Aku nggak bilang kalau pemberkatan bakalan dibatalin Papa" Jawab sang putra dengan begitu santai dan kalem membuat ayahnya menggeram marah.

"Kelana!"

"Relax mama, nggak usah diambil pusing! Calon pengantin kabur kan? Biar El yang nyari tapi setelah ketemu jangan harap dia bisa ambil nafas karena 1 detik kelihatan didepan mata El detik berikutnya El bakal langsung matiin dia"

Ucapannya setenang air tapi makna dalam kalimat tersebut membuat sepasang suami istri yang tengah bergenggaman tangan itu gemetaran.

"Tolong jangan nak El, biarkan pihak keluarga kami yang mencari anak itu kami janji dia akan berada disini sebelum hari pemberkatan berlangsung-"

"Dan kalau dia nggak ada disini sampai hari itu? Apa yang akan menjadi jaminan untuk keluargaku?"

Tanya Chanyeol dengan sedikit mendesis harga dirinya sedang dipertaruhkan sekarang dan tentu saja itu membuatnya begitu kesal lalu untuk apa dari awal mereka menyetujui perjodohan ini dari awal? Dirinya juga sudah menjalin hubungan dengan manusia kurang ajar satu itu 1 tahun belakangan dan mereka sudah menyiapkan pernikahan ini selama 6 bulan tapi tiba-tiba pengantinnya kabur 2 hari sebelum pemberkatan? Apa itu masuk akal?

"Kalian tidak bisa memberi jaminan untuk keluargaku kan? Jadi biarkan aku yang menemukannya dan melakukan apapun yang ingin ku lakukan padanya termasuk membunuhnya jadi aku bisa memperbaiki harga diri milikku yang sudah diinjak oleh anak kalian"

"Nak El kami mohon jangan seperti itu, kami tahu kalau apa yang dilakulan oleh anak kami memang tidak termaafkan tapi membunuhnya? Itu terlalu berlebihan dan-"

"Berlebihan?"

"Kami janji kalau anak itu akan pulang sebelum pemberkatan kami janji kalau pasti ada pengantin yang akan menemani nak El diatas altar kami berjanji" Ujar sang suami menangkupkan kedua tangannya memohon dia menjatuhkan harga dirinya didepan anak muda itu karena perbuatan anak sulungnya yang tak termaafkan itu.

"Dan jika aku tidak mendapatkan pengantinku?"

"Itu tidak akan terjadi nak, pasti! Keluarga kami akan membawakan pengantinmu tepat dihari pemberkatan"

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang