Sehun menenteng masuk paper bag berisi berbagai macam cup cake dan kue kering untuk persediaannya selama seminggu kedepan agar dirinya tidak usah turun lagi jika tengah malam rasa lapar menyerang perutnya.
"Kau tidak bisa begini terus Airin!"
"Lalu apa yang harus Airin lakukan eomma?"
Sehun menghentikan langkahnya saat mendengar suara kakak perempuannya yang sepertinya tengah berdebat dengan ibunya, emmmh apakah Sehun lancang jika mencuri dengar? Tapi Sehun penasaran jadi daripada dia tidak bisa tidur karena rasa ingin tahu kenapa dua perempuan itu tumben sekali berbeda pendapat jadi lebih baik dia membelokkan langkahnya dan mencari tahu apa yang menjadi perdebatan antara mereka.
Sehun berdiri dibalik tembok untuk mendengar lebih jelas apa yang kini dibicarakan oleh Airin yang tampak menunduk malas dan juga Nyonya Bae yang terlihat sedikit marah.
"Kau sudah jadi istrinya dana bagaimana mungkin dia tidak menyentuhmu sama sekali? Kau harus mendapatkan keturunan darinya Airin"
"Dia tidak tertarik padaku eomma, lalu apa yang harus aku lakukan jika dia sama sekali tidak menunjukkan minatnya?"
"Kau harus terus berusaha untuk merayunya"
"Dengan mempermalukan diriky sendiri didepannya? Aku bahkan sudah setengah telanjang didepan Park Chanyeol tapi dia lebih memilih untuk menekuni dokumen kantornya"
Sehun membulatkan matanya mendengar ucapan Airin, apakah benar seperti itu? Park Chanyeol? Kenapa terdengar tidak masuk akal? Dia adalah lelaki paling mesum yang Sehun temui tapi tidak pernah menyentuh istrinya? Apa memang benar jika pernikahan ini adalah ajang balas dendam untuk Chanyeol? Tapi kesalahan apa yang pernah dibuat keluarganya sampai Chanyeol ingin meruntuhkan keluarga ini?
"Baiklah mungkin hanya perlu waktu lagi agar dia bisa melihatmu dan menganggapmu sebagai istrinya"
"Hmmm iya mungkin memang butuh waktu lagi, kami tidak terlalu banyak saling tahu satu sama lain jadi mungkin harus lebih tahu terlebih dahulu agar hubungan yang kita mulai akan terajut dengan baik"
"Yah Park Chanyeol itu binatang buas dan menaklukannya memang harus lebih extra"
"Iya eomma"
Sehun langsung pergi dari tempat berdirinya saat merasa Nyonya Bae sudah bangun dari duduknya dia tidak mau ketahuan menguping percakapan mereka tapi dari yang Sehun dengar tadi bukankah Nyonya Bae dan Airin juga memiliki rencana untuk Chanyeol berarti dapat diartikan kalau dua kubu itu hanya akan menunggu siapa yang terlebih dahulu mengulurkan pedang mereka keleher musuh mereka dan Sehun berada ditengah-tengah mereka.
Oh Sial tau begitu dia tidak mau bekerja sama dengan Chanyeol tadi huuuuh tapi dia sudah membuat perjanjian bagaimana cara mengakhirinya sepihak? Tidak mungkin lelaki arogan macam Chanyeol tidak akan membiarkan Sehun melakukan hal yang seenaknya.
Sehun membanting tubuhnya diatas ranjang setelah meletakkan paper bag nya diatas meja, dia berfikir sejenak apa larangan untuk kembali keluar negeri ada hubungannya dengan semua ini? Oh diamnya sang ayah membuat Sehun sedikit frustasi kenapa lelaki tua itu tidak membuatnya mudah untuk dirinya?
Tinggal memberi tahu siapa ibunya apa susahnya? Jadi Sehun tidak usah berurusan dengan manusia macam Chanyeol eh tapi kalau tidak berurusan dia tidak mempunyai kesempatan untuk melihat Nyonya Bae membayar segala kearoganan yang selama ini dia tujukan untuknya.
Uuuuch kepala Sehun jadi pusing jika harus memikirkan segala kerumitan yang menyelimuti keluarganya ini jadi lebih baik Sehun tidur saja.
Sehun mengerang pelan saat merasakan kecupan-kecupan kecil nan basah diwajahnya dengan cepat dia membuka matanya dan langsung mendorong dada orang yang kini tengah mengungkung tubuhnya.
Tapi percuma saja tenaganya tak cukup kuat untuk menggerakkan dada bidang itu.
"Park Chanyeol"
Sehun mendesis kesal sambil menolehkan wajahnya dengan cepat menghindari bibir Chanyeol yang ingin menyatukan bibir keduanya.
"Hmmmm?"
Tidak mendapat bibir Chanyeol tidak kehilangan akan dan bibirnya menyerang leher Sehun yang tersaji begitu menggoda.
"Apa yang kau lakukan? Dan bagaimana bisa kau masuk kedalam kekamarku? Kau gila? Bagaimana kalau Noona bangun dan mencarimu?"
"Oh dia akan langsung menangis jika melihat aku lebih memilih menyelinap masuk kedalam kamar adiknya daripada menghabiskan waktu untuk bercinta dengan wanita secantik dirinya"
"Uuuuch kau mengakui dirinya cantik tapi kenapa kau tidak pernah menyentuhnya?"
"Dan darimana kau tahu soal itu?"
Chanyeol mengangkat wajahnya dari leher Sehun dan menatap wajah manis yang tengah terengah itu dengan alis terangkat.
"Hmmm tidak sengaja mendengar Noona dengan ibunya"
Jawab Sehun dengan mata terpejam dadanya naik turun terengah karena perbuatan Chanyeol yang sepertinya mencekik untuk membuatnya kehilangan nafas padahal yang sebenarnya lelaki jangkung itu hanya menciumi lehernya dengan kecupan seringan bulu tapi mampu membuat Sehun luar biasa kepayahan.
"Dia bercerita tentang kehidupan ranjangnya dengan sang ibu? Apa yang ingin dia pamerkan?"
"Sebenarnya apa yang terjadi denganmu dan juga Nyonya Bae sepertinya masing-masing dari kalian memiliki dendam satu sama lain karena seperti yang kudengar dia menyuruh Noona untuk terus mendekatimu dan juga segera memiliki keturunan darimu"
Ujar Sehun saat merasakan nafasnya kembali normal dan Chanyeol tertawa tanpa suara mendengar ujaran Sehun, keturunan? Yang benar saja.
"Kenapa kau malah tertawa?" Sehun memukul bahu Chanyeol dengan kesal.
"Lucu"
Jawab Chanyeol singkat sambil menggulingkan tubuhnya agar tidak lagi menindih tubuh Sehun yang kini menghela nafasnya lega merasa begitu bebas dan tidak sesak lagi.
"Apa yang kau anggap lucu?"
"Ibu tirimu dan juga kakakmu"
"Jangan menertawakan Noona"
Chanyeol memiringkan tubuhnya agar bisa kembali menatap Sehun yang kini tengah merengut.
"Noonamu akan hancur bersama ibu tirimu sejak kau mau bekerjasama denganku"
"Kita bisa melewatkannya dia adalah orang paling baik yang ada dalam hidupku"
"Benarkah? Hmmmm mungkin aku akan memikirkannya lagi pula dia berstatus sebagai istriku jika aku membuatnya menderita dengan begitu cepat maka reputasiku yang dipertaruhkan"
"Kenapa kau hanya memikirkan dirimu sendiri?"
"Karena aku hidup untuk diriku sendiri jadi untuk apa aku memikirkan orang lain?"
"Kau tidak hidup untuk orang lain? Lalu bagaimana dengan keluargamu?"
"Tentang keluargaku itu sama sekali bukan urusanmu Oh Sehun"
Sehun bisa menyadari bagaimana perubahan dari mimik dan suara Chanyeol yang penuh ancaman itu saat Sehun menyinggung tentang keluarganya jadi dia tidak mau ambil resiko dengan memancing emosi Chanyeol.
"Ya sudah kau kembalilah kekamarmu, ini terlalu cepat untuk ketahuan kalau kau berselingkuh dengan adik iparmu ini"
"Oh kau tidak tahu kalau aku akan begitu bangga bisa menjadikanmu selingkuhan jadi aku tidak peduli jika aku ketahuan sekarang, tapi apa kau benar-benar sudah menerima menjadi selingkuhanku?"
"Aku salah bicara maksudnya itu kita adalah rekan kerja, sudahlah kau keluar dari kamarku dan biarkan aku tidur nyenyak untuk malam ini Park Chanyeol"
"Hmmm baiklah aku akan membebaskanmu malam ini, selamat malam dan sampai jumpa dikantor"
Sehun tertegun sejenak saat mendapatkan kecupan lembut dan singkat dari Chanyeol tepat dikeningnya entah kenapa hal itu terasa sangat manis dan tulus ohhh sepertinya Sehun dalam masalah besar.
🌺🌺🌺
D-3
