Sehun mengusap rambut Chanyeol yang sedang bersandar didadanya, sudah dua hari lelaki tersebut tidak mau pulang dan betah menginap dirumah Sehun yang sedikit kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa.
"Katanya mau jadi direktur tapi bolos nggak ada ambil cuti atau apa gitu kek, gimana mau jadi direktur lu" Sehun menyentil dahi Chanyeol membuat lelaki itu membuka matanya dan mendongak menatap mata Sehun dan menopang dagunya diatas dada Sehun.
"Lagi malas Flo, kalau emang dibutuhin juga dicari lihat bahkan sudah 2 hari saya matiin ponsel dan nggak ngasih kabar siapapun tapi nggak ada yang nyariin saya sama sekali"
"Lu nggak tau, siapa tau diluar sana ortu lu, abang lu dan para pegawai lu lagi kebingungan nyariin lu, lu kan dari kemaren dirumah doang"
"Kalau ada nyariin saya pasti ada salah satu temen divisi kamu yang ngabarin kamu kalau saya ilang"
"Lah ngapain mereka ngabarin gue? Kan nggak ada urusannya"
"Iya berbagi info atau apalah itu"
"Nggak penting banget"
"Jadi saya nggak penting?"
"Buktinya nggak ada yang nyariin" Sehun menjulurkan lidahnya meledek membuat Chanyeol terkekeh lalu mengulurkan tangannya untuk mencubit hidung mancung Sehun.
"Bener juga, kita kabur aja yuk Flo, keluar negeri atau kemana gitu"
"Lah kabur aja sendiri ngapain ngajak-ngajak?"
"Entar nggak ada yang peluk saya kalau kabur sendirian tanpa kamu" Jawab Chanyeol membuat Sehun mendengus.
"Kalau ada maunya aja datengnya ke gue, nggak ada bedanya lu sama Airin, Chan! Tapi kenapa nggak jodoh ya? Katanya jodoh cerminan diri"
"Udah nggak usah dibahas lagi, saya laper Flo"
"Lu yang masak lah, masa gue terus yang masak ini rumah gue, gue juga capek yang ngejamu lu"
"Saya mana bisa masak? Masak air saja gosong"
"Biasanya lu apa sih?"
"Ngenakin kamu"
"Mulai!" Sehun menepuk dahi Chanyeol dengan sedikit kencang membuat lelaki tersebut meringis sakit.
"Sakit, Flo!"
"Lagian mancing mulu, udah dibilang gue lagi nggak mau having sex dulu"
"Lah kenapa?"
"Iya lagi nggak pengen aja, lu kalau mau sana jajan aja"
"Nggak mau ah, nungguin kamu aja lagian saya udah nggak pernah having sex sama orang lain setelah biasa main kamu"
"Udah ah udah jadi kemana-mana, bangun! Katanya mau makan? Mau masak apa? Keknya bahan dikulkas gue udah menipis harusnya masih minggu depan gue belanja tapi gegara lu jadi harus belanja padahal gue mau hemat karena bentar lagi gue akan jadi pengangguran"
"Ah iya baru inget, kenapa kamu ajuin surat resign Sehun?"
"Iya namanya juga kerja udah capek dan pengen menikmati hidup"
"Tapi entar siapa yang bantuin saya dikantor?"
"Ada asisten lu, ngapain selalu ngandelin gue? Nggak masuk akal banget lagian gue resign kan karena capek sama kelakuan semena-mena lu"
"Janji, abis ini nggak bakal semena-mena lagi"
"Nggak ah, keputusan gue udah bulat buat bisa punya waktu buat diri sendiri setelah selama ini harus mikirin pekerjaan dan segala hal yang berada disekelilingnya"
"Flo!"
"Lagian gue keluar kan masih 1 bulan lagi, gue mesti selesain kerjaan gue bulan ini dan memastikan kalau semuanya beres baru deh lu bisa angkat siapapun buat gantiin posisi gue, kerjaan gue beres gue bisa bebas lakuin banyak hal, lu nggak bisa halangin apa yang jadi kemauan gue karena ini hidup gue, Pak Axel" Ucapan Sehun membuat Chanyeol teringat kalimat yang ia dengar dari sang mama yang mengatakan kalau setiap orang mempunyai hak menentukan pilihan hidup yang membuat bahagia tapi kenapa Chanyeol tidak memiliki pilihan tersebut? Kenapa dia tidak beruntung dan bisa mempunyai hak untuk memilih apa yang akan membuatnya bahagia?.
"Pilihan ya? Kenapa saya nggak punga hak memilih Sehun? Airin nggak bisa saya pilih bahkan saya nggak bisa milih kamu karena kamu milih buat ninggalin saya"
"Dari awal kamu punya hak itu Chan, tapi maaf aja gue bukan pilihan kedua yang lu cari cuma karena cinta lu nggak sampai gue udah capek lu jadiin tempat lari doang dan mulai sekarang hubungan kita harus sebatas profesional antara bos dan karyawannya itu juga kalau dikantor doang dan kurang 1 bulan lagi setelah itu kita akan jadi sebatas kenalan, udah ah gue mau masak, ayo cepet bangun!" Sekali lagi Sehun menepuk dahi Chanyeol membuat Chanyeol mendengus lalu bangun dan mengusap dan mengusap dahinya dia menyempatkan diri untuk mencium pipi Sehun membuat Sehun menjerit tak terima ingin memukul Chanyeol tapi lelaki itu keburu berlari menuju kamar mandi.
"Emang manusia satu itu nggak pernah nggak nyebelin tapi gue juga nggak bisa lepas anj" Gumam Sehun kesal dalam langkahnya menuju dapur sederhananya, tinggal sendiri selama lebih dari 5 tahun membuatnya bisa diandalkan dalam hal masak memasak.
"Masak apa ya? Si onoh alergi makan seafood sedangkan dikulkas tinggal ada udang sama cumi, ini masak apa gue? Masa telur lagi? Ini lama-lama kita berdua bisulan kalau 3 kali sehari makannya telur mulu" Gumam Sehun mengamati isi kulkasnya lalu menghela nafas saat tak ada bahan lauk selain seafood dimana Chanyeol tidak boleh memakan itu.
"Iya udah deh bikin pancake aja deh, bodo amat siang-siang makan kek gini doang" Sehun mulai mengambil kotak tepung dan beberapa telur untuk membuat adonan pancake, kebetulan ada blueberry yang masih tersisa dikotak buahnya.
"Masak apa?" Sehun reflek memukul tangan kekar Chanyeol yang tiba-tiba menyusup diantara lengannya, memeluknya dari belakang.
"Nggak usah ganggu deh Chan" Sehun menyikut perut Chanyeol saat lelaki itu mengambil kesempatan untuk menciumi tengkuknya.
"Udah lanjutin aja masaknya, janji cuma cium dikit-dikit doang"
"Geli ihhh Chan, ini gimana mau lanjutin masak kalau lu sibuk ngejilatin udah kayak anak anjing aja kalau dirasa"
"Terserah deh mau dibilangin kayak apapun, saya beneran kangen cium kamu"
'Dah lah terserah, awas aja kalau ampe jauh siap-siap ini teflon panas bakal gue pukulin langsung ke wajah lu biar jadi jelek" Ancam Sehun lalu melanjutkan kegiatannya dan membiarkan Chanyeol juga menikmati apa yang sedang dilakukannya sekarang.
Sehun mengangkat alisnya saat Chanyeol hanya menatap piring yang sudah ia sajikan didepan bossnya itu yang berisi 3 tumpuk pancake yang sudah dia beri blueberry diatasnya dan juga tetesan madu.
"Kenapa?"
"Kamu masak lama banget dan hasilnya ini doang?"
"Ya lu pikir aja gue masak lama karena lu nggak berhenti gangguin kalau nggak mau ya udah biar sini gue abisin"
"Saya nggak bilang kalau saya nggak mau, saya cuma nanya kenapa kamu sensitif banget sih Flo" Jawab Chanyeol mencoba bersabar dia tidak boleh marah atau memaksakan kehendak saat ini kalau tidak mau Sehun mengusirnya dan bersembunyi lagi darinya tapi Chanyeol yakin kalau dia bisa kembali menaklukkan Sehun agar kembali dalam belenggu yang dibuatnya.
Chanyeol menatap wajah Sehun yang kini tengah lahap menyuapkan pancake kedalam mulut kecilnya, uuuuuch mulut kecil yang mengerucut itu membuat pikiran Chanyeol terbang kemana-mana, entah sejak kapan dia merasa ketergantungan dengan lelaki manis yang ada dihadapannya, dia selalu mencari Sehun jika Airin tidak mau menampung keluh kesahnya.
"Beneran nggak mau makan itu? Kenapa malah diem aja hey adek bos"
"Iya ini dimakan" Chanyeol buru-buru memasukkan potongan besar pancakenya kedalam mulut membuat Sehun terkikik geli dan itu sungguh terlihat manis dimata Chanyeol yang kini juga ikut tersenyum kecil.
" I really want him "
🔥🔥🔥
Pendek lagi hiks
