Kelana Jiwa (I)

450 82 15
                                    

Chanyeol mengeratkan cengkraman tangannya pada sosok yang sudah hampir 2 bulan ini dicarinya dan entah takdir apa yang sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk mereka sehingga dia bisa bertemu dengan tidak sengaja pada sosok yang 1 tahun belakangan ini...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chanyeol mengeratkan cengkraman tangannya pada sosok yang sudah hampir 2 bulan ini dicarinya dan entah takdir apa yang sudah dipersiapkan oleh Tuhan untuk mereka sehingga dia bisa bertemu dengan tidak sengaja pada sosok yang 1 tahun belakangan ini mengisi hari-harinya disaat dia sedang bersama Sehun yang sudah berperan sebagai pengganti yang begitu apik dalam kehidupannya.

"Nata" Desisi Chanyeol tajam membuat lelaki manis itu semakin memberontak ingin melepaskan diri.

"Lepasin gue Kelana"

"Kenapa harus? Gue pengen bunuh lu sekarang juga rasanya"

"Oh iya? Bunuh aja kalau gitu, kenapa emangnya takut ya kalau gue masih hidup? Terus bilang sama semua orang kalau sebenarnya lu itu orang jahat? Jahat banget lu Kelana!" Nata menghentikan acara berontaknya dan memilih memukuli bahu Chanyeol dengan tangannya yang tidak ditahan oleh lelaki jangkung tersebut.

"Jahat? Lu yang kabur dari acara pemberkatan kita? Dan gue yang jadi orang jahat?"

Chanyeol berujar dengan kesal saat melihat cowok dihadapannya ini terkekeh dengan sarkas lalu matanya melirik pada Sehun yang kini mendekat kearah mereka.

"Kenapa lu bisa sama adik gue? Lu apain adek gue sampai bisa sama lu Kelana?"

"Dia gantiin lu sebagai pengantin gue" Jawab Chanyeol santai membuat Nata menjerit frustasi.

"Orang gila! Lu orang gila Kelana!"

"Kalau lu nggak pergi, semua ini juga nggak bakal kejadian kan? Jangan salahin gue kalau dari awal lu yang nyiptain jalan ini"

"Gimana gue nggak kabur? Kalau nggak ada jaminan gue buat bahagia kalau hidup bareng orang gila kayak lu"

"Kalau gitu kesalahan bukan digue kan? Jiwa jadi milik gue semua karena lu kan?"

"Lu seneng sekarang? Puas? Lu udah hancurin gue terus lu mau apa lagi dengan bisa milikin adik gue? Psikopat ya lu?" Chanyeol semakin kuat dalam mencengkram tangan Nata yang bertindak seolah dia adalah korban, dia yang kabur kenapa dia yang menyalahkan orang?

"Kak Nata"

"Jiwa"

"Kakak" Sehun langsung berlari dan menubruk tubuh kakaknya itu dan memeluknya dengan begitu erat, menumpahkan tangisnya dibahu sang kakak yang juga tersedu, Chanyeol melepaskan tangannya dari tangan Nata dan membiarkan kedua kakak beradik itu menikmati moment mereka.

"Kak Nata, Jiwa kangen tauuuu kenapa kakak tiba-tiba pergi sih?" Rengek Sehun sambil menyandarkan kepalanya di bahu sang kakak yang mengusap punggungnya dengan penuh kasih sayang.

"Maafin kakak ya kalau kakak pergi dan buat kamu jadi susah, harusnya papa nggak maksa kamu buat jadi pengganti kakak"

"Tapi ini semua demi keselamatan semua orang kak, keluarga kita juga nggak mungkin buat keluarga lain dipermalukan gitu aja"

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang