Chanyeol memasuki rumahnya dengan sedikit lesu, pekerjaan kantor yang kelewat banyak membuat tenaganya juga terkuras apalagi gilirannya yang sedang tidak baik-baik saja karena masih memikirkan tentang ucapan sang mertua yang meminta cucu secepatnya kalau Chanyeol tentu saja sudah sangat siap dan senang jika mempunyai seorang putra ataupun putri dalam waktu dekat.
Tapi masalahnya ada di Sehun yang masih belum siap dan ingin melanjutkan kuliahnya terlebih dahulu sebelum mempunyai seorang anak agar bisa fokus dalam mengurus buah hatinya tanpa terganggu oleh apapun.
"Saya pulang" ujar Chanyeol dengan suara lesunya tapi dia tidak mendapati sambutan apapun biasanya Sehun atau mamanya akan berada diruang tamu jika sore begini tapi seingatnya sang mama pergi bersama dengan papa siang tadi dan mungkin belum kembali lalu dimana Sehun berada? Kenapa tidak menyambutnya seperti biasa?.
"Jiwa!!"
Teriak Chanyeol lalu melangkah menaiki tangga menuju kamarnya mungkin saja Sehun tengah berada dikamar atau mungkin saja dia sedang tidur karena kelelahan menggarap tugas, Chanyeol mendengus Sehun selalu mengutamakan tugas daripada dirinya dan hal itu membuatnya sedikit kesal,dia cemburu karena bukan dirinya yang menjadi nomor satu.
Chanyeol baru menyadari kalau ternyata rumah ini sepi sekali tidak ada pelayan yang biasanya berlalu lalang menutup gorden jendela ketika petang menjelang, apa semua orang pergi? Tapi kenapa Sehun tidak meminta izin padanya? Dia tidak pernah lupa meminta izin jika ingin pergi dan pasti akan mengatakan akan pergi kemana, pergi bareng siapa, lalu pulang jam berapa.
"Jiwa?" Panggil Chanyeol saat membuka pintu kamarnya yang ternyata gelap itu, Chanyeol menelan ludahnya dengan sedikit kesusahan saat melihat pemandangan dihadapannya kini, pemandangan itu tampak samar karena hanya dihiasi oleh cahaya lilin yang berada disekitar kamar tidur mereka.
Sehun tengah duduk ditengah ranjang mereka dengan tatapan mata yang tampak begitu lugu dan hanya mengenakan kemeja hitam yang sepertinya miliknya yang sangat kontras dengan kulit salju Sehun, pasangannya itu tampak begitu menawan dan juga begitu menggoda dengan senyum kecilnya yang begitu manis luar biasa.
"Jiwa?"
"Kak El udah pulang? Maaf nggak nyambut kakak didepan"
"Dan apa maksudnya dengan penyambutan yang seperti ini?" Tanya Chanyeol berjalan mendekati ranjang setelah melempar tas kerjanya dengan sembarangan.
"Sini dulu"
Sehun membuka lengannya dan meminta Chanyeol untuk segera naik keatas ranjang dan tentu saja Chanyeol menanggapi dengan cepat naik keatas ranjang dan langsung masuk kedalam dekapan Sehun dan menduselkan wajahnya dibahu Sehun yang tercium begitu harum membuat Chanyeol tidak tahan untuk mencium bahu tersebut berkali-kali.
"Rumah sepi banget kek nggak berpenghuni"
"Emang sengaja biar kita berdua doang yang ada di rumah"
"Emang kenapa?"
"Iya nggak apa-apa emang nggak boleh kalau aku mau berduaan sama suami?"
"Boleh banget lah, seneng saya kalau kamu inisiatif buat nyenengin saya"
Sehun terkikik geli saat merasakan bibir Chanyeol mulai menyerang lehernya dengan kecupan-kecupan kecil khas miliknya yang begitu memabukkan.
"Kamu belum jawab saya kenapa kamu nyiapin hal kayak gini? Hadiah? Saya keknya nggak lagi buat prestasi deh sampai harus dikasih hal menakjubkan kayak gini"
"Aku mau sesuatu makanya aku kayak gini kalau nggak ya ogah ngapain nyambut kayak begini"
"Nakal!, Emangnya kamu mau apa Jiwa sayang?"