No Title (X)

652 65 7
                                    

Sehun mengusap kepala Chanyeol yang tengah terlelap di pangkuannya setelah tadi mengomel karena kelelahan kerja dan juga dipaksa untuk menemani sang tunangan kesana dan kemari.

"Chanyeol-ah" gumam Sehun pelan sambil menjalankan jarinya diwajah tampan itu dimana otaknya kembali memutar pada adegan dimana pertemuan pertama mereka dimana Chanyeol sebagai mahasiswa baru langsung mnegejarnya padahal mereka tidak saling mengenal lalu menuju adegan dimana Chanyeol mengajaknya kencan untuk pertama kali yang sempat Sehun tolak tentu saja karena merasa Chanyeol tak cukup mengenal dirinya sehingga masih mau dekat dengannya tapi setelah tahu bagaimana asal-usul Sehun lelaki jangkung itu masih terus mengejarnya yang akhirnya membuat Sehun luluh.

Berlanjut dimana akhirnya Sehun memutuskan hubungan mereka membuat Chanyeol patah hati dan menatapnya dengan pandangan penuh kebencian yang sampai sekarang masih menjadi mimpi buruk untuk Sehun.

"Kau tidak tidur?"

Sehun tersentak dari lamunannya saat tiba-tiba Chanyeol mengeluarkan suaranya ternyata lelaki ini belum begitu nyenyak.

"Belum mengantuk, kukira kau sudah tidur"

"Hmmm apa yang sedang kau fikirkan?"

"Banyak hal, semua kufikirkan dan rasanya mereka bertengkar dikepalaku sampai rasanya ingin meledak mungkin itu yang membuatku susah tidur" jawab Sehun gamblang membuat Chanyeol akhirnya membuka matanya dan bertemu mata dengan Sehun yang kini tengah menunduk.

"Kemarikan" perintah Chanyeol membuat Sehun mengerutkan kening kebingungan.

"Apanya?"

"Kemarikan cepat" Chanyeol akhirnya mengulurkan tangannya untuk meraih tengkuk Sehun dan membawa kepala itu menunduk agar sejajar dengan wajahnya setelahnya yang dia lakukan adalah meniup-niup dahi Sehun lalu mendaratkan kecupan-kecupan kecil didahu mulus itu.

"Jangan terlalu banyak fikiran nanti kau bisa sakit"

"Hmmm bagaimana bisa aku tidak banyak fikiran jika aku mempunyai banyak pekerjaan yang harus ku selesaikan lalu aku juga punya kau yang selalu ada dalam fikiranku baik itu baik maupun kemungkinan terburuknya"

"Kemungkinan terburuk?"

"Kau sebentar lagi akan menikah tentu saja kita tidak akan bisa bertemu lagi setelah itu dan segera setelah urusanku dengan persiapan pernikahanmu selesai maka kita akan kembali menjadi orang asing itu yang selalu aku fukirkan bagaimana kedepannya kehidupanku setelah itu aku sudah pernah menjalani bertahun-tahun hidup tanpamu tapi sepertinya membayangkan saja rasanya sama sakitnya seperti saat pertama kau menatapku penuh dengan kebencian saat aku memutuskan hubungan kita"

Sehun sedikit gemetar saat mengutarakan apa yang selama ini dia fikirkan pada Chanyeol yang kini langsung bangun dari berbaringnya lalu menarik Sehun kedalam pelukannya.

"Kalau begitu ceritakan segalanya agar tidak menjadi beban dikepalamu sendiri" Chanyeol menanggapi dengan mengusap punggung Sehun dengan penuh kelembutan dia begitu mencintai lelaki ini dan rela melakukan apapun untuk menjamin kebahagiaannya jika Sehun mengizinkan dan mau menerima.

Sehun lalu menceritakan apa yang menjadi beban fikirannya agar dirinya sedikit lega.

"Aku tidak ingin menghancurkan kebahagiaan orang lain untuk meraih kebahagiaanku sendiri tapi aku ingin kau tau apa alasanku meninggalkanmu dulu"

"Bukan karena ada orang lain?"

"Kalau seperti itu bukankah mustahil aku berada dalam pelukanmu sekarang?"

"Lalu karena uang seperti yang dikatakan oleh tetua Park itu?"

"Hmmm ayahmu memang memberiku uang agar aku meninggalkanmu saat itu-" Sehun meringis pelan saat merasakan pelukan Chanyeol ditubuhnya mengerat dengan begitu erat sepertinya lelaki itu marah sekarang jadi dengan cepat Sehun melanjutkan kalimatnya.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang