"Mummy"
Sehun yang tengah sibuk mengaduk adonan kuenya menoleh pada sang putri yang kini sudah terlapisi oleh tepung membuat dirinya tidak bisa menahan tawa lebarnya.
"Apa yang sedang Queen lakukan?"
Tanya Sehun meletakkan mangkok adonannya lalu menarik tangan sang putri dan mengusap tepung yang mengotori wajah cantik itu.
"Lihat Queen sudah seperti Mione yang rambutnya sudah mulai memutih"
"Mummy akan Queen adukan pada Mione karena mengatainya tua"
"Mummy tidak bilang begitu"
"Tapi mummy bilang kalau rambut Mione sudah memutih jadi Mione sudah tua"
"Tapi Mummy tidak mengatakan kalau Mione sudah tua"
"Sama saja"
Sehun berdecak kesal karena tanggapan sang putri kenapa putrinya ini harus mewarisi sikap menyebalkan sang Daddy?.
"Mummy, kenapa kita tidak memesan cake untuk ulang tahun Daddy kenapa harus membuatnya sendiri?"
"Tentu saja agar lebih special Queen, Daddy pasti akan lebih senang jika menyiapkan cakenya"
"Tapi cake buatan Mummy tidak enak seperti beli apa Daddy akan tetap menyukainya?"
"Yak"
Queen mengeluarkan cengiran manisnya lalu segera mencium pipi sang Mummy saat wajah manis itu sudah memerah hampir marah.
"Queen bercanda, masakan Mummy yang terbaik"
"Tidak peduli, Mummy marah"
Sehun melipat tangannya didada dan membuang mukanya membuat Queen berdecak.
"Iya sudah kalau begitu Queen akan menelfon Daddy agar Daddy cepat pulang dan membujuk Mummy, Mummy tidak akan marah lagi jika Daddy mencium Mummy"
"Queeeeeeeeen"
Nah, Sehun menyerah dia tidak akan pernah menang jika harus berdebat dengan sang putri.
"Ayo Mummy kita lanjutkan membuat cakenya jika Mummy ngambek nanti cakenya tidak akan berasa manis"
"Tentu saja karena manisnya sudah diambil oleh putri Mummy ini"
Sehun menjawil dagu Queen dengan begitu gemas, putrinya ini adalah hadiah paling indah yang Tuhan berikan untuk keluarganya setelah semua yang terjadi.
"Queen memang sangat manis, Queen kan anak Mummy"
"Pintar! Jadi ayo sekarang bantu Mummy untuk menyiapkan cake dengan cepat"
"Ay ay Captain"
Lalu keduanya bekerjasama untuk segera menyelesaikan cake yang dimaksudkan untuk mereka berikan kepada lelaki paling berharga yang keduanya punya.
"Mummy kenapa gambarnya jelek sekali?"
"Hey apa Queen bisa menggambar yang lebih baik dari yang Mummy bisa?"
"Tidak bisa"
"Nah kalau tidak bisa lebih baik Queen tidak banyak protes okay, ini Mummy sudah berusaha dengan amat sangat jadi meski tidak sempurna yang penting kan Mummy sudah berusaha"
"Hmmm baikah, tapi Mummy Queen sudah mengantuk sekarang"
"Hmmm kalau begitu Queen cepat cuci tangan dan kaki lalu pergi tidur nanti kalau sudah waktunya Daddy pulang, Mummy akan bangunkan"
"Mummy tidak apa-apa harus menyelesaikan sendiri?"
"Tidak apa-apa Queen"
"Okay Mummy"
