👻👻👻

361 52 5
                                    










Sehun mengerang pelan sambil meregangkan tubuhnya yang terasa begitu kaku karena dirinya hanya berada ditempat tidur sejak semalam dan dilihat dari jam yang berada dinakas samping tempat tidur ini sudah sore hari pantas saja perutnya terasa begitu lapar.

"Aisssh aku malas jika bertemu dengan lelaki menakutkan itu tapi dia pasti sudah pulang kerja sepertinya aku harus minta eomma untuk membelikanku kulkas untuk kutaruh didalam kamar agar aku tidak perlu repot untuk keluar kamar jika Park Chanyeol itu berada dirumah"

Yah semenjak kejadian dihotel tempi hari Sehun sebisa mungkin menghindari bertatap muka dengan Chanyeol jika dulu dia tidak sembunyi jika ada Chanyeol tapi setelah apa yang diungkapkan oleh lelaki jangkung itu sekarang dia lebih memilih untuk menyembunyikan dirinya didalam kamar daripada berkeliaran didalam rumah.

"Yaaah setidaknya dia akan sibuk dengan ibu jika sore begini jadi aku tidak akan melihat muka menakutkannya itu lagi tapi bagaimana bisa dia ingin memilikiku tapi dia malah menikahi ibu? Kurasa dia sedikit gila"

Sehun menggidikkan bahunya sedikit ngeri lalu segera beranjak dari ranjang karena perutnya sudah berbunyi sedari tadi.

"Ehh kenapa sepi sekali?" Gumam Sehun saat menuruni tangga karena ini terasa begitu sepi bahkan lampu belum dinyalakan apa ibu dan ayah tirinya belum kembali kerumah? Uhh itu terdengar menyenangkan dia bisa bebas untuk berbuat apapun yang dia mau karena tidak ada orang dirumah ini.

"Waaaaaaaah akhirnya aku bisa makan ramen tanpa harus mendengar omelan dari ibu"

Gumam Sehun sambil membuka rak dapur yang menyimpan berbagai macam jenis ramen instan yang biasanya boleh dia sentuh sebulan sekali, sang ibu sangat ketat jika berurusan dengan makanan tersebut karena Sehun pernah dirawat dirumah sakit karena makan ramen selama 2 minggu berturut-turut tanpa sepengetahuan sang ibu.

"Kau ingin membuatkanku sekalian untukku?"

"Oh kau mengagetkanku"

Sehun melompat dari tempatnya karena suara berat milik Chanyeol yang kini sudah berdiri dibelakangnya dengan begitu santai.

"Kau dirumah ternyata"

Sehun menelan ludahnya dengan sedikit payah karena tiba-tiba rasa takut muncul begitu saja saat melihat wajah tampan itu.

"Dimana ibuku?"

"Kau tidak membaca pesannya? Dia bilang tadi sudah mengirimu pesan kalau dia sedang menjenguk temannya dirumah sakit dan kemungkinan dia akan menginap"

Sehun membulatkan matanya kaget mendengar jawaban Chanyeol apa katanya tadi? Ibunya menginap? Apa berarti dia sekarang hanya berdua didalam rumah dengan ayah tiri yang mengatakan ketertarikan padanya? Apa yang lebih menakutkan dari itu?.

"Kau takut padaku?"

Tanya Chanyeol memiringkan wajahnya dan menatap Sehun yang kini mengerjapkan matanya perlahan.

"Tentu saja! Kau orang gila yang bilang mengatakan kalau kau menginginkanku disaat kau menikahi ibuku apa kau pikir aku mati rasa sehingga aku tidak takut padamu setelah kemarin?"

Sehun menjawab dengan jujur lagipula jika menjawab kalau dirinya takut maka Chanyeol akan menjauhinya.

"Kenapa harus takut? Dan aku bukan orang gila"

"Benarkah? Orang waras mana yang mencintai anak tirinya?"

"Aku tidak mencintaimu!"

Entah kenapa suara itu terdengar begitu dingin membuat Sehun mundur karena melihat wajah Chanyeol yang begitu tajam sangat asing karena biasanya lelaki itu selalu berwajah tenang, ramah dengan senyum lebarnya.

"Oh baiklah kalau begitu kemarin hanya salah paham kalau begitu aku akan kembali aaaaaaa"

Sehun yang hendak melarikan diri dari dapur berteriak dengan kencang saat Chanyeol berhasil menangkap lengannya dan kini sudah berhasil memojokkan dirinya diantara dinding dan tubuh besar pria tersebut.

"Apa yang kau lakukan?"

Tanya Sehun dengan sedikit gemetar membuat Chanyeol mengeluarkan seringainya yang menambah kesan kejam diwajah tersebut.

"Aku tidak mencintaimu Oh Sehun tapi aku menginginkanmu"

Sehun memejamkan matanya saat hidung Chanyeol bermain diatas pipinya naik-turun dengan begitu lembut meninbulkan afeksi geli dan juga aneh disaat bersamaan, apa-apaan?

"Kau benar-benar gila! Apa yang kau inginkan dariku?"

"Semuanya! Aku menginginkanmu untuk menjadi milikku aku sudah mengatakannya tempo hari bukan?"

"Kau menakutkan?"

"Kau memang harus takut padaku"

Pejaman mata Sehun semakin mengerat saat merasakan hidung Chanyeol kini berpindah dari pipi ke bibirnya dan menggeseknya dengan begitu halus.

"Ibu pulang, apa tidak ada orang dirumah? Kenapa lampu utama tidak dinyalakan?"

Tubuh Sehun langsung melorot dengan begitu lega setelah mendengar teriakan dari sang ibu, oh terimakasih Tuhan.

"Oh kalian ada disini ternyata, Hun-ah kau kenapa duduk disana?"

"Ibu"

Sehun ingin menangis saat ini juga saat melihat wajah panik sang ibu yang kini membantunya untuk berdiri.

"Apa maag mu kambuh? Kau belum makan?"

"Dia belum makan dan malah hendak memasak ramen jadi aku memarahinya dan mungkin itu yang membuatnya takut sampai gemetaran seperti itu"

Belum sempat Sehun menjawab pertanyaan sang ibu Park Chanyeol lebih dulu menyahutinya dan Sehun bisa melihat wajah dan senyum puas yang ditunjukkan oleh lelaki tersebut.

"Ya ampun Hun-ah sudah berapa kali ibu bilang kalau kau tidak diizinkan makan ramen sebelum tanggal yang sudah ibu tentukan apa kau ingin sakit dan membuat ibu khawatir lagi?"

"Maaf ibu" hanya itu yang bisa Sehun katakan sekarang karena fikirannya begitu buyar setelah kejadian bersama Chanyeol tadi.

"Dan kau Chanyeol-ah kalau ingin memarahi Sehun jangan menggunakan suara tinggimu aku saja takut apalagi Sehun"

"Baiklah aku minta maaf sayang"

Sehun langsung membuang wajahnya dari hadapan Chanyeol setelah lelaki itu mengatakan sayang tapi dengan mata yang tepat tertuju padanya.

Sehun harus segera mengatakan pada ibu kalau lelaki yang dinikahinya adalah orang gila.

"Kau duduklah Hun-ah, ibu tadi membeli makanan dari luar biarkan ibu menyiapkannya untukmu"

"Terimakasih ibu"

Sehun dengan linglung menuruti apa yang dikatakan sang ibu dan duduk dimeja makan disusul oleh Chanyeol yang juga duduk dihadapannya.

"Apa-apaan?"

"Kau mengatakan sesuatu Hun-ah?"

"Tidak ibu"

Sehun meringis pelan sambil mengepalkan tangannya dengan begitu erat merasakan kedua kakinya dibawah meja tengah dihimpit dengan begitu kuat oleh kaki Chanyeol yang hanya tersenyum seperti orang idiot saat ini.

"Aku akan mengadukanmu pada ibu"

Sehun berbisik pelan dan Chanyeol yang kini mengangkat bahunya acuh.

"Ibumu lebih percaya padaku asal kau tahu"

"Tidak mungkin"

"Aku akan mengatakan kalau kau bekerja untuk Seulgi dan mencoba menggoda ayah tirimu aku punya bukti foto saat kau tidur dihotel kemarin, apa menurutmu ibumu akan lebih percaya padamu atau padaku?"

Chanyeol menunjukkan ponselnya yang wallpapernya adalah gambar Sehun yang tengah pulas dengan mulut sedikit terbuka, psikopat gila macam apa yang kini sedang Sehun hadapi yah Sehun tidak tahu harus apa untuk menghadapi kegilaan Park Chanyeol.


👻👻👻

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang