Affair (B)

330 58 7
                                    










Sehun menguap pelan lalu bangun dari acara berbaringnya sambil mengucek matanya yang terasa berat, dia mengambil ponsel yang berada dinakas untuk melihat jam dan ternyata masih jam 1 dini hari tapi perutnya yang lapar membuatnya terbangun.

"Aihhh kenapa aku tidak membawa camilan kekamar kemarin?"

Sehun menggerutu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal dia memakai sandal bulunya dan beranjak menuju dapur, dia memang tidak ikut makan malam kemarin karena ada acara makan malam bersama keluarga mertua Airin jadi Sehun memutuskan untuk tidak ikut karena ya dia sadar diri, tidak ada yang menganggap kehadirannya dimeja makan jika dia ikut bergabung disana, yah tidak apa-apa Sehun baik-baik saja.

Sehun membuka kulkas tanpa menyalakan lampu dapur dan mencoba mencari makanan untuk perutnya, senyum manisnya terbit saat melihat ada cheese cake disana dan itu akan sangat cukup untuk mengisi perutnya yang kelaparan.

Sehun segera mengambil cake tersebut dan memilih duduk dikursi counter dapur lalu segera melahap kue tersebut sambil memainkan ponselnya, mencari tiket pesawat yang cocok untuknya kembali ketempat nyamannya.

"Kukira tikus kecil yang sedang berada didapur ternyata anak kucing yang tengah kelaparan?"

Sehun mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya dari lampu yang tiba-tiba menyala itu, dengan sendok yang masih berada dimulutnya dia menoleh kearah pintu dapur dimana kakak iparnya tengah berdiri disana hanya dengan celana piyamanya.

Sehun langsung membuang mukanya malu melihat Chanyeol tanpa atasan dan memperlihatkan badan kekarnya itu, apa-apaan? Kenapa tidak pakai baju begitu diluar kamar apa dirinya mau pamer?.

"Kau pencuri kecil yang tidak sopan!"

"Ini rumah papaku bagaimana mungkin aku menjadi seorang pencuri dirumah papaku?"

"Ini memang rumah papamu tapi kue yang kau makan itu adalah milikku"

"Uuuuuuuuuuch benarkah? Kalau begitu aku minta sedikit kuemu kakak ipar"

Chanyeol mendengus mendengar jawaban Sehun yang terdengar sama sekali tidak merasa bersalah.

"Bukan begitu cara mainnya"

"Oh ayolah, ini hanya sebuah kue? Kenapa kau begitu pelit?"

"Bukan masalah pelit tapi aku sangat tidak suka jika milikku diambil tanpa seizinku, itu sama sekali tidak sopan"

"Seorang sepertimu membicarakan masalah sopan? Wow"

Sehun masih tetap sibuk melahap cakenya tanpa peduli dengan ucapan Chanyeol lagipula ini sudah terlanjur memang apa yang akan pria itu lakukan kalau kuenya sudah ia habiskan?

"Aku tetap tidak mengizinkan kue ku untuk dimakan olehmu"

"Begitu? Baiklah besok aku akan menggantinya tenang saja"

"Muntahkan sekarang!"

Chanyeol sekarang sudah duduk dikursi tepat disamping Sehun yang kini melongo mendengar apa yang Chanyeol ucapkan barusan, apa lelaki ini sudah gila atau otaknya sedang terluka?.

"Terserah kau sajalah"

Sehun hendak pergi dari sana karena malas menanggapi Chanyeol yang menurutnya sangat konyol itu tapi tentu saja dia kalah cepat oleh Chanyeol yang kini sudah menahan pinggangnya dengan kedua tangan besarnya yang membuat jantung Sehun berdegup dengan luar biasa, kenapa ini?

"Apa yang kau lakukan?"

Desis Sehun marah dan mencoba melepaskan tangan Chanyeol yang kini malah semakin erat dan menarik kursinya agar posisi mereka semakin mendekat membuat Sehun menahan nafasnya.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang