Sehun meregangkan tubuhnya yang terasa kaku dan langsung berlari menuju kamar mandi saat merasakan mual diperutnya oooh ini karena efek mabuk semalam sehingga perutnya terasa tidak enak, tapi tunggu! Sehun yang sudah mencuci mulutnya melirik sekitar dan mengamati kamar mandi yang kini ditempatinya.
"Sial! Dimana ini" Sehun menunduk dan menghela nafasnya lega saat melihat pakaiannya masih utuh dan tidak ada bekas apapun dileher ataupun bahunya jadi tidak terjadi hal yang tidak dia inginkan semalam.
Sehun segera keluar dari kamar mandi dan mengamati kamar yang didominasi warna putih itu dengan teliti untuk mencari tahu dimana sebenarnya dia berada saat ini sampai sebuah suara berat mengagetkannya tapi juga membuatnya lega karena mengenal suara tersebut.
"Dimana kita? "
"Menurutmu?"
"Kenapa kau suka sekali mempersulit segalanya Park Chanyeol? Kau bisa saja langsung menjawab dan semua beres daripada membalikkan pertanyaan dan berujung obrolan ini akan berputar-putar" Sehun menghampiri Chanyeol yang berada dibalkon lelaki jangkung itu tengah menyesap rokoknya dan Sehun merasa itu sangat sexy, lelaki itu memakai kaos tanpa lengan berwarna hitam yang menunjukkan lengan kekarnya yang terdapat beberapa tatto disana.
"Ini apartemen milikku"
"Wow kau mempunyai apartemen yang mewah berapa gajimu selama satu bulan? Apa menyentuh 3 juta won?"
"3 juta? Kau lucu Oh Sehun mana mau aku bekerja jika uang yang kudapat hanya sebesar 3 juta won? Uang yang ku hasilkan bisa membeli harga diri beberapa orang kalau aku mau"
"Cih sombong sekali kau" Sehun mendekat dan mengambil rokok ditangan Chanyeol dan menghisapnya lalu menghembuskan asap rokok tersebut diwajah Chanyeol yang sedikit menyeringai.
"Jadi apa yang terjadi padaku semalam Park Chanyeol? Apa kau tidak takut dipecat oleh papa karena tidak membawaku pulang semalam?"
"Bukankah aku akan langsung dipecat jika membawamu pulang dengan keadaan tidak sadar? Dan bau alkohol yang menyengat?"
"Aku benar-benar mabuk ternyata tapi itu menyenangkan meski sekarang perutku sedikit sakit apa kau punya sesuatu yang hangat yang bisa menenangkan perutku Park Chanyeol?"
"Spermaku?" Sehun tersedak asap rokoknya saat mendengar jawaban Chanyeol yang masih tetap berwajah datar seolah tidak mengucapkan kata yang membuat Sehun tersedak ludahnya sendiri.
"Apa yang kau katakan tadi?"
"Lebih baik kau segera bersihkan dirimu lalu aku akan mengantarkanmu pulang kau bisa mendapatkan apapun nanti dirumah" Jawaban Chanyeol tentu saja tidak memuaskan Sehun tapi melihat mata Chanyeol yang tidak berkedip dan menatapnya dengan begitu tajam membuatnya merinding dan memilih untuk melarikan diri menuruti apa yang dikatakan Chanyeol, tunggu sebenarnya disini siapa yang bawahan dan siapa yang bos kenapa Sehun lebih menurut daripada bodyguardnya itu.
Sedangkan Chanyeol yang tadi hanya diam melirik selangkangannya yang menggembung, sialan melihat keadaan Sehun yang berantakan di pagi hari diatas ranjangnya membuatnya gairahnya melonjak seketika, untuk itu dia melarikan diri kebalkon dan mencoba mengalihkan semua nafsunya pada rokok tapi si bodoh itu malah menghampirinya dengan kemeja yang tak terkancing sempurna dan menunjukkan dada dan tulang selangkanya yang terlihat begitu menggiurkan.
"Sial! Park Chanyeol ayolah kau adalah pekerja paling profesional dan bercinta bukan suatu kebutuhan pokok" Chanyeol mencoba menenangkan dirinya tapi Sehun sungguh terlihat sangat menggoda tadi, yah sepertinya dia harus mandi air dingin untuk meredakan gairahnya.