Kelana Jiwa (M)

520 75 13
                                    











Sehun yang baru keluar dari kamar mandi mendengus kesal saat melihat sang suami masih betah tidur tertelungkup yang memamerkan punggung lebarnya yang tidak tertutup apapun.

"Kak El, kog tidur lagi sih? Padahal aku udah bangunin dari tadi katanya mau ada rapat dan nggak boleh telat tapi ngoroknya doang yang diutamain"

Sehun melempar handuk yang dia gunakan untuk mengeringkan rambutnya lalu dengan cepat melompat keatas ranjang dan menduduki punggung lebar itu yang membuat Chanyeol mengerang pelan.

"Jiwa!"

"Mau marah? Bangun dulu kalau mau marah semalem siapa yang minta bangunin lebih awal karena mau ada rapat?" Sehun menumpukan dagunya pada bahu Chanyeol dan menjalankan jemari lentik itu diatas kulit Chanyeol.

"Nggak usah mancing Jiwa"

"Yah lemah banget gitu aja dianggep mancing dasar orang tua"

Tanpa memperdulikan keluhan Chanyeol, Sehun semakin berani sekarang dia menjelajahi bahu Chanyeol dengan bibirnya dan terkadang lidahnya dia keluarkan untuk menjilat beberapa bagian kulit Chanyeol membuat suaminya mengumpat pelan.

" You're fuckin' cunt"

"Kasar ihh" Sehun tertawa pelan mendengar umpatan Chanyeol yang begitu kasar lelaki itu memang sering mengumpat jika tengah emosi, kalau dilihat-lihat banyak sekali sifat dan sikap cocok dengan ideal tipe miliknya tapi kenapa dia bisa jatuh cinta dengan lelaki ini? Sehun bahkan berani menentang sang ayah hanya untuk tetap berada disamping Chanyeol.

"Emmmmmh"

Sehun membulatkan matanya saat Chanyeol menarik kepalanya dan menahannya dengan lengannya dan menyerang bibirnya dengan ciuman yang sedikit kasar tapi setelah beberapa saat dia akhirnya memejamkan matanya lalu membalas ciuman hangat dipagi hari yang indah itu.

"Bangun, katanya mau ada rapat"

Sehun menggesekkan hidungnya dihidung Chanyeol sebelum kembali menarik kepalanya dan menyandarkannya dibahu sang suami.

"Gimana saya bisa bangun kalau kamu kayak gini? Yang ada malah yang lain yang bangun"

"Uh uhhh apa tuh?" Sehun tak bisa menahan tawanya saat Chanyeol lagi-lagi mengeluarkan umpatannya.

"Entar kalau punya anak masa kebiasan ngumpatnya nggak dikurangin sih? Gimana kalau anaknya denger?" Chanyeol menoleh pada Sehun yang menyangga dagu dibahunya.

"Iya dikurangin, ingetin terus ya, kamu ada kelas nggak hari ini?"

"Nggak, hari ini udah janjian sama mama minta diajarin buat masak" Jawab Sehun membuat Chanyeol mengangguk lalu menyuruh Sehun agra berdiri agar dia bisa bersiap untuk berangkat kekantor.

"Aku tunggu dibawah ya" Sehun mencium pipi Chanyeol cepat lalu keluar kamar sedangkan Chanyeol malah masuk kedalam lamunannya, Sehun sudah berada disisinya dan tidak ada yang bisa mengambil si manis itu dari sampingnya tapi dia masih perang dengan ayah mertua setelah dia mencabut laporannya.

Chanyeol mendengus kesal lelaki tua itu memang banyak drama apa jika sudah tua nanti Chanyeol juga akan bersikap seperti itu?

Tidak mungkin atau lebih mengesalkan? Tidak peduli!!

"Selamat pagi Jiwa, tidur nyenyak hari ini?"

Sehun yang baru masuk kedalam kabur tersenyum kecil mendengar sambutan hangat dari ibu mertuanya.

"Nyenyak ma, papa sama mama gimana?" Tanya Sehun balik sambil melirik sang ayah mertua yang membalas tatapannya sebentar dan mengangguk sekali sebelum kembali fokus pada tab kerjanya.

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang