Pagi itu pagi yang biasanya dan seharusnya selalu damai dirumah kecil yang berada tepat disamping rumah pak Kades ribut dan heboh karena kehadiran Mahesa yang tiba-tiba datang dan mencaci-maki Sehun dengan kata-kata kasarnya.
"Malu diliatin temen-teman aku, bisa nggak marahnya entar aja kita cari tempat yang agak sepi ini kamu pagi-pagi tiba-tiba dateng dan bikin orang lain nggak nyaman"
"Aku nggak peduli! Beraninya kamu matiin ponsel dan nggak buka pesan dari aku dan nggak angkat teleponku"
"Kenapa aku harus buka voice note yang isinya cacian semua? Kenapa kamu baru rajin nelfon aku setelah aku buat kesalahan kemana aja kamu kemarin-kemarin nggak bisa dihubungi dengan alasan sibuk terus kunjungan kerja terus"
"Nggak usah ngalihin pembicaraan, jadi bener apa yang terjadi disini? Kamu lacurin diri buat ketua kelompok kamu itu-"
"Mahesa!"
"Apa?"
"Jahat banget mulutnya-"
"Jahat? Kamu yang jahat Albie bisa-bisanya main api disaat jauh dari aku, murahan banget ya kamu terus temen-temen kamu yang ada disini malah dukung kamu? Emang gila semuanya? Emang ya sampah itu cocoknya ditempat sampah semua yang ada disini emang sampah semuanya ada yang buat salah bukannya ditegur malah semua nutupin-"
"Kalau semua nutupin kenapa kamu bisa tau?"
Sehun bisa melihat wajah Mahesa yang sedikit menegang dia juga penasaran siapa yang memberitahu Mahesa tentang apa yang terjadi dengan dirinya dan Chanyeol, Sehun tidak berniat menyembunyikannya dia akan memberitahu setelah dia keluar dari sini tapi ternyata Mahesa sudah lebih dahulu tau apa yang terjadi.
"Itu bukan urusan kamu yang pasti kamu itu murahan-"
"Selamat pagi"
Kedua orang yang tengah bertengkar itu menoleh cepat pada sosok Chanyeol yang berdiri linglung diambang pintu sepertinya cowok jangkung itu baru saja bangun dari tidurnya karena dia masih mengenakan kaos hitam lengan pendeknya.
"Nah akhirnya selingkuhan kamu dateng juga-"
"Dia bukan selingkuhan aku"
"Terus apa namanya? Kamu jalin hubungan sama dia disaat kamu udah punya pacar apa namanya kalau bukan selingkuhan?"
"Pendekatan"
Sehun menghela nafasnya pelan saat Chanyeol menjawab pertanyaan Mahesa dengan begitu santai sambil menguap dan mengucek matanya yang masih terasa berat.
"Kalau pendekatan itu dibolehin nggak? Kalau ada pacar terus lakuin pendekatan sama orang lain itu dibolehin nggak? Seleksi kan namanya?"
"Christian kamu baru aja bangun tidur, cuci muka dulu sana"
"Kenapa? Kata kamu meski baru bangun tidur muka aku tetep cakep nggak kalah sama pacar kamu kan?"
Chanyeol sepertinya memang sengaja ingin memperkeruh keadaan karena memancing Mahesa yang mukanya sudah memerah marah.
"Kasih gue jawaban, pendekatan pas masih ada hubungan itu salah atau nggak?"
Tanya Chanyeol lagi, dia terus mendesak Mahesa agar menjawab pertanyaannya dan sesekali melirik Nayaka yang mencoba bersikap biasa saja tapi dimata Chanyeol cewek itu sudah tegang sekali.
"Tentu saja salah itu namanya nggak ngehargain komitmen, manusia munafik adalah manusia yang nggak bisa jaga kepercayaan orang lain dan itu termasuk golongan manusia paling rendah"
"Begitu? Terus dari siapa lu tahu kalau gue naksir pacar lu dan lagi mulai melakukan pendekatan sama dia yang beruntung banget ditanggepin sama pacar lu ini, dari siapa lu tau?"
