No Title (VI)

451 78 16
                                        





Sehun menghela nafasnya pelan sambil berusaha mengabaikan keberadaan Chanyeol yang sedari tadi sudah merebahkan dirinya diatas sofa rumahnya padahal sejak kedatangannya Sehun sudah mengusirnya tapi lelaki tidak tahu malu itu sangat keras kepala dan tidak pernah mendengarkannya dan malah memejamkan matanya.

Sudah seminggu ini memang Chanyeol selalu mampir kerumahnya setelah pulang bekerja jangan kira Sehun tidak melakukan berbagai macam cara untuk menghindari lelaki tersebut dari pulang telat sampai tidak membuka pintu sudah Sehun lakukan tapi dengan cara cerdik yang Chanyeol lakukan membuat lelaki itu masih bisa masuk kedalam rumahnya, sepertinya Sehun memang harus benar-benar melaporkannya pada kepolisian agar lelaki itu tidak melakukan hal seenaknya sendiri.

"Sebenarnya apa yang diinginkan oleh Park Chanyeol itu kenapa malah membuat semuanya semakin sulit? Menyebalkan sekali"

Sehun melangkah menuju lemari pendingin sambil menggerutu pelan dai tidak habis fikir dengan segala tingkah Chanyeol yang membuatnya ingin sekali memukul lelaki jangkung tersebut, ya sudahlah berhubung sekarang dirinya lapar sekali jadi lebih baik dia memasak untuk perutnya daripada memikirkan Chanyeol yang tidak ada habisnya.

"Kau akan membuat ramen? Buatkan untukku juga"

"Ini bukan restoran yang kau bisa memesan dengan seenaknya"

"Iya sudah kalau begitu kau harus berbagi mangkuk denganku nanti"

"Park Chanyeol kenapa kau begitu menyebalkan?"

"Tapi kau tidak bisa marah padaku"

"Sial sekali memang, kepalamu begitu batu sampai akupun tidak bisa membuatmu jera"

"Kau dibawah kendaliku Oh Sehun dan mana mungkin aku bisa kau kendalikan"

"Terserahmu saja, aku akan membuakan ramen untukmu tapi selesai makan kau harus pergi dari rumahku sudah seminggu ini tidurku kurang gara-gara ulah tidak jelasmu itu"

"Hmmm kita lihat saja nanti ya?"

Setelah selesai menyeduh ramennya Sehun menyajikan dimeja yang tidak tinggi agar dia bisa makan sambil duduk bersila, Chanyeol juga melakukan hal yang sama duduk diseberang Sehun dan menuggu ramennya disajikan, hmm ini sering mereka lakukan dahulu makan ramen berdua dan menceritakan tentang hari mereka masing-masing.

"Jadi aku lihat kau sudah sukses dengan butikmu itu aku jadi penasaran darimana kau mendapatkan modal itu Sehun padahal kau dulu selalu menolak jika aku ingin membangunkanmu sebuah butik"

Sehun yang menghentikan kunyahannya dan menatap Chanyeol yang masih bersikap begitu santai seolah tidak pernah mengeluarkan kalimat pertanyaan yang menohok Sehun.

"Itu sama sekali bukan urusanmu Park aku membiarkanmu selama ini tapi jangan melangkah terlalu jauh"

"Kalau kau tersinggung berarti dugaanku sepertinya benar"

"Kenapa? Kau menduga kalau aku menjual diriku untuk mendapatkan uang lalu membangun butikku?"

"Seperti itu? Kalau kau masih menjual diri aku ingin membelinya kurasa"

"Park Chanyeol!"

"Kau yang merendahkan dirimu sendiri apa aku pernah mengatakan kalau kau menjual diri? Fikiran burukmu padaku lama-lama membuatku sangat muak Oh Sehun"

"Chanyeol tolong jangan memperumit segalanya-"

"Memang apa yang kulakukan? Aku hanya ingin mencoba menjalin pertemanan denganmu tapi kau membentengi-"

"Tidak! Kita tidak akan pernah berteman dengan rasa yang pernah kita rasakan kau sebentar lagi akan menikah Chanyeol-ah bahkan kau dengan begitu bangga mengatakan hal itu, tolong aku mohon jangan membuat semuanya menjadi tidak terkendali"

Just Book'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang