Bab 2

4.6K 228 22
                                    

Semua ini berawal dari perpanjangan kontrak dengan Lusy Wilhelmina.
Sepertinya, tante yang satu itu sudah kelewat bucin dengannya, sehingga menyetujui kenaikan tarif sebanyak 40℅. Ricky benar-benar merasa hidupnya sedang berada di atas angin. Kembali teringat, bagaimana pertemuan pertamanya dengan Lusy delapan bulan yang lalu.

Apa ada yang tahu? Casanova si penakluk wanita yang melegenda itu kehilangan ketampanan di usia 50 tahun? Setelah itu Casanova menjalani hari-hari tuanya dengan menjadi pustakawan dan kesepian.

Pemikat wanita yang kisahnya melegenda sepanjang zaman itu bahkan pernah mengalami disfungsi ereksi dan ejakulasi dini. Sungguh mimpi buruk setiap spesies yang dianugerahi sebatang penis.

Seperti hal-nya kecantikan wanita, ketampanan dan keperkasaan juga tidak akan bertahan abadi meski laki-kaki tetap bisa ereksi sampai lansia. Tapi tentu sudah berbeda.

Tetapi jika masih dianugerahi wajah tampan dengan fitur sangat lelaki seperti rahang tegas dan tatapan elang, tidak apa-apa juga kan menggunakannya untuk sesuatu yang menguntungkan? Terutama jika otak agak-agak kosong dan modal terbesar dalam kehidupan hanya wajah yang tampan juga kelamin yang ehm, besar.

Oh satu lagi. Keras maksimal.

Setuju!
Ricky sekali lagi menatap penampilannya di depan cermin toilet.

Ricky Caraka, fresh graduate. Hobi menyenangkan wanita. Ahe ahe ahe.
Ricky tersenyum sendirian.

Manis banget. Ricky diam-diam memuji senyuman menawan dari wajahnya sendiri. Dengan sepenuh kagum ia menatap pantulan bayangannya sendiri. Pemilik wajah menawan ini, baru saja berulang tahun yang ke-25, tepat satu minggu setelah wisuda. Ricky memang sempat menunda kuliah dan juga telat lulus. Intinya, tidak terlalu niat mengejar target akademis.

Tahun pertama lulus SMA, ia memilih menghabiskan malam dengan tampil dari panggung ke panggung demi mengejar cuan yang kini terasa begitu receh. Bersama teman-teman band-nya, ia kerap mengisi acara di kafe, pub, bar, juga kelab malam. Tentu saja karena wajahnya tampan dan suaranya lumayan, ia didaulat mengisi posisi vokalis meski juga sangat mahir bermain piano dan gitar.

Sampai saat ini ia setia bertahan dengan hobi yang sekaligus menjadi pekerjaan sampingannya, meski jenis musik yang diusung sudah berbeda. Ricky bersama band-nya yang sekarang hanya membawakan musik jazz.  Bersama band-nya saat ini, Ricky sudah sering mendapatkan job untuk mengisi acara di kafe, hotel, wedding event, hingga acara perusahaan.

Awalnya hasil dari bermain musik memang tidak seberapa, apalagi harus dibagi sama rata sejumlah personil band. Tidak cukup untuk hidup enak dan nyaman di Jakarta. Akan tetapi saat ini, Ricky bisa mengantongi antara delapan hingga lima belas juta dalam sebulan hanya dari bermain band.

Jika saja ia bermain dalam band yang mengusung lagu-lagu top 40, Ricky yakin penghasilannya bisa lebih banyak lagi. Akan tetapi, Ricky sudah terlanjur jatuh cinta pada musik jazz dan hanya ingin memainkan jenis musik ini. Ia tidak begitu ambisi mengejar uang receh dari bermain band, karena sudah mendapatkan nominal yang berkali-kali lipat lebih besar dari hasil menjual diri kepada tante-tante kaya. Ricky cukup puas terhadap berapa pun nominal uang yang ia dapatkan dari bermain musik.

Eijaz yang tidak lain band-nya saat ini, sudah berdiri selama lima tahun dan cukup dikenal di kalangan pecinta musik jazz meski hanya membawakan lagu-lagu penyanyi lain. Eijaz juga sudah punya nama di komunitas horeka alias hotel, restoran, dan kafe, yang berimbas pada semakin seringnya job berdatangan. Ia sendiri merupakan personil yang bergabung paling akhir dan sudah menjadi vokalis tetap Eijaz selama tiga tahun sejak saat masih duduk di bangku kuliah. Meskipun demikian, Ricky belum rela untuk meninggalkan profesi utamanya sebagai pemuas wanita.

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang