Bab 58

1.1K 132 45
                                    


"Sumpah lo nggak jelas." Frida yang duduk di sofa bersamanya menatap heran, begitu juga dengan Ghea.

Jumat malam, kedua temannya datang dan menginap di apartemennya. Mereka membawakan makanan juga camilan. Meja ruang tamunya penuh oleh makanan. Botol air mineral berserakan di atas meja.

"Lo bener nggak ada rasa sama Ricky?" tanya Ghea yang duduk di atas karpet dengan sorot curiga.

Alicia segera menggeleng dengan wajah yang terbaca tidak meyakinkan.

"Tapi... lo ciuman..."

"Gue yakin lo udah kena sama alon-alon kelakon-nya Ricky." Frida menatap Alicia yang tampak senyum-senyum salah tingkah.

"Lo nggak usah repot-repot denial deh, kan Ricky juga bapaknya debay." Ghea beralih menatap perut Alicia. "Udah kawin aja lo berdua... "

"Eh mana bisa gitu! Suka main cewek! No, No!" Frida menggeleng. "Gue lebih setuju Alicia sama Nathan."

"Jujur, lo sebenernya suka nggak sih sama Ricky?" tanya Ghea dengan kerutan di dahi.

"Mmm.... " Alicia hanya memberikan gumam kecil sebagai jawaban ketika ragu menyatakan keadaan hatinya saat ini.

"Lah, dia demen." Ghea menuding wajah Alicia.

"Gue tetep nggak liat masa depan sih," tukas Alicia. "Yaa... gimana ya? Gue hamil sendirian, dia kasih perhatian dan selalu ada buat gue, dia juga ayah dari anak ini." Alicia mengelus sekilas perutnya. "Gue cuma kebawa suasana aja..... "

"Dia juga very good looking, jadi lo bablas cipokan," seloroh Ghea yang mengundang tawa Frida. "Mana yang terakhir di taman, kalo diintip kucing gimana?"

Alicia yang nyaris tertawa hanya menepuk pelan bahu Ghea. Entah kenapa tadi ia jujur sekali jika sudah berciuman lebih dari satu kali dengan Ricky.

"Ati-Ati Al, lo kena Ricky jadi bar-bar. Lo bablas ons.... eh sekarang bablas cipokan. Udah paling bener lo kawin aja daripada Ricky bablas buka jalan lahir lo," seloroh Frida dengan tatap jenaka.

"Hah? Jalan lahir gimana?" Alicia menatap bingung.

"Yee bumil gimana sih? Lo kalo mau lahiran normal, deket hari H lahiran lo harus sering-sering berhubungan badan," jawab Frida dengan senyuman tertahan.

Bibir Alicia menganga seketika.

"Iya Al, yang gue tahu juga gitu. Sodara gue ada yang gitu. Biar lancar mendekati HPL sering-sering berhubungan badan sama suaminya." Ghea menambahkan. "Ya balik ke lo sih. Tapi lahiran caesar juga bisa kok, biar lo nggak ada alasan bablas jilid dua.... "

Tawa Frida dan Ghea meledak seketika. Alicia tidak tahu mengapa ia ikut tertawa dengan kedua pipi panas.

"Ya ampun, gue ini cuma kissing...." Alicia  menutupi separuh wajah dengan kedua tangan, ketika berusaha menyelamatkan kulit wajahnya yang bagai terkelupas.

"Itu nggak cuma. Lo kissing sama bapaknya anak lo... yang jelas-jelas tertarik sama lo dan siap tanggung jawab. Lo bikin dia makin baper Al... " Ghea meralat pernyataan Alicia.

"Udah sama-sama baper," tukas Frida sambil menyenggol pelan lengan Ghea.

"Dia cuma kebawa suasana sampai galau waktu beneran dilamar Nathan." Ghea menimpali dengan kalimat yang jelas-jelas merupakan sindiran.

"Gue kalo jadi lo Al, gue nggak sempet galau. Gue pasti pilih Nathan! Kayak....apa kurangnya dia woi? Nathan itu nyaris sempurna, laki-laki baik, terus siap jadi ayah si debay. Yang bener aja lo Al..." Frida menatap heran.

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang