"Rumah kita dihargai bagus. 3M. Ibuk hampir ketawa di depan orangnya." Ayahnya terlihat menahan tawa. "Ya Ayah juga nggak percaya. Tapi kata ibuk orangnya ke sini naik Alphard. Bayangin aja rumah kita yang kayak gini dihargai 3M. Kalo beneran dibeli ya bisa beli rumah yang lebih bagus Rick! Ayah tinggal siapin tabungan buat biaya nikah kamu juga biaya nikah Ishana. Tapi Ayah tetep mau Ishana kuliah di universitas. Jurusan fashion-fashion itu buat sampingan aja lah. Terus ayam gepreknya ibuk bisa dibikinin warung juga. Ayam geprek buatan ibuk kan enak, tetangga banyak yang beli."
Sore itu Ricky mendengarkan ayahnya yang sedang berbicara di panggilan video. Duduk sendiri di ruang tamu apartemennya sambil menyantap anggur muscat yang siang tadi ia beli di supermarket. Tentu saja ia juga membelikan untuk Alicia. Dua kotak anggur muscat ia titipkan di resepsionis seperti biasanya.
"Ati-ati penipuan Yah. Sekarang Alphard itu bisa disewa. Nggak aneh apa, rumah kita dihargain 3M? Wong rumah biasa aja kayak gitu. Rumah kita bisa laku 700 juta aja udah bagus. Kenapa dia nggak milih beli rumah di Citraland aja kalo mampu harga segitu?" Ricky menyebutkan salah satu developer perumahan elit di Surabaya. "Lagian aneh, kita lho nggak jual rumah. Kok bisa-bisanya dia tiba-tiba nongol mau beli? Ricky udah takut aja kalo ibuk tadi mau digendam. Jangan gampang percaya sama iming-iming duit Yah. Pasti penipuan itu." Ricky sengaja menakut-nakuti sekaligus mengingatkan agar kedua orang tuanya lebih waspada.
"Tapi kata ibuk orangnya nggak kayak penipu. Orangnya itu cantik, necis, wangi. Keliatan kalo orang kaya Rick."
"Yah, penampilan itu bisa diatur. Udahlah jangan percaya sama yang gitu-gitu."
"Rick, kalo beneran kan lumayan?" Kini ibunya yang muncul di layar. "Ibuk pingin beliin Ricky sama Ishana rumah buat bekal kalian rumah tangga besok."
"Udahlaaah jangan terlalu berharap gitu. Kan juga nggak kenal bener sama orangnya. Udahlah penipuan itu!" Ricky gemas setengah mati pada kedua orang tua-nya.
"Ricky, Ibuk pingin biar anak-anak Ibuk keliatan punya rumah. Kemarin ngobrol sama Bu Tedjo yang anaknya kerja di Depkeu itu. Dia tanya si Ricky masih nge-band di Jakarta? Kata Bu Tedjo, nge-band itu nggak ada masa depan Rick. Mending daftar CPNS kayak anaknya. Anaknya lima tahun kerja di depkeu udah bisa renovasi rumah, udah mau kawin sekarang. Kemarin cerita mau pake katering yang mahal itu. Anaknya dapet orang orang Sunda Rick. Cantik gitu calon mantunya. Kan anaknya Bu Tedjo dinas di Bandung. Udah mapan Rick. Kamu apa nggak pingin ikut tes CPNS? Kayak anaknya orang-orang itu lho Rick, pada semangat ikut CPNS."
"Gada masa depan gimana sih Buk? Kalo ga ada masa depan ya Ricky nggak bisa transfer tiap bulan. Udahlah nggak usah panasan. Rejeki kalo dicari ada aja. Ricky pingin nge-band sambil wiraswasta aja Buk. Ricky juga mulai ngajar kelas musik di studio ya walau nggak tiap hari. Udahlah nggak usah iri liat tetangga."
"Nggak iri Rick. Cuma ibu-ibu tuh sering nanyain, Ricky apa masih nge-band di Jakarta? Mereka terus cerita anaknya udah ada yang di BUMN, di pemerintahan, ada yang kerja di pelayaran juga, sampe ada yang kerja di tambang. Terus mereka kayak anggep kamu remeh karena cuma nge-band. Ya Ibu sedih."
"Ya udah nggak usah kumpul sama ibuk-ibuk!" pungkas Ricky geram.
"Ya nggak bisa Ricky, kan hidup bertetangga? Masa nggak kumpul? Nanti jadi omongan tetangga."
"Habis ibuk insecure muluk..."
"In apa?"
"Insecure Buk. Rendah diri."
"Ya habis orang-orang tuh suka cerita anak-anaknya udah pada sukses terus ngeremehin kamu. Ibuk sedih, kamu tuh anak lakik."
"Ya biarin aja Buk nggak usah didenger. Kita kan juga nggak minta beras sama mereka. Masih mending Ricky di sini kerja nggak pengangguran."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...