Bab 77

1.2K 168 55
                                    


Menikmati pemandangan malam tidak pernah seindah ini, ketika mereka berbaring bersebelahan sambil memandang ke arah jendela.

"Mau tidur sini aja? Janji nggak aku apa-apain..." Ricky melirik Alicia yang terlihat sudah mulai mengantuk.

"Besok aku harus bangun jam lima."

"Aku bangunin..." Ricky melirik jahil.

Senyuman Alicia mengembang malu-malu. "Kamu kan ngeband...."

"Kan jam segitu aku udah pulang? Kalo aku nggak ngeband, kamu tidur sini?"

Alicia menjawab dengan gelengan kepala.

"Pingin kayak gini....." Ricky mengusap pelan perut Alicia. "Sampe ketiduran.... pasti enak banget." Ricky rasanya ingin memejamkan mata dan tidur di samping Alicia.

"Jadi, kamu sudah gak balik ke apartemen sebelah?"

Ricky menggeleng.

"Bu Lusy lepas kamu gitu aja?"

"Memangnya dia mau ngapain lagi? Semoga aja dia cari gigolo baru...."

"Penalti kamu... gimana?"

"Dia udah tajir, kenapa harus peres orang kayak aku? Penalti itu kayaknya alasan dia aja. Uang segitu buat dia juga receh... ya semoga dia ikhlasin aja."

"Terus rencana kamu apa?"

"Ya cari rejeki di jalan yang bener, buat kamu, buat anak kita. Itu aja." Ricky merasa masih terlalu dini untuk menceritakan perihal kesempatannya yang hendak diorbitkan menjadi soloist.

"Ricky, kita nggak boleh gini terus. Aku udah terima lamaran Nathan..."

"Kamu belum nikah sama dia. Aku masih nggak rela. Kamu bilang sayang aku? Batalin lamaran Nathan. Aku pasti usaha jadi ayah yang baik buat anak kita...."

"Kamu tahu aku berat terima masa lalu kamu. Lagian, kontrak kamu sama Bu Lusy sebenernya belum selesai. Gimana kalo tiba-tiba dia muncul lagi? Sekarang, aku cuma mau yang terbaik buat anak kita."

"Jadi kamu beneran nikah sama Nathan?"

Alicia mengangguk.

"Terus aku gimana?"

"Kamu bisa lanjutin hidup kamu. Ricky, kamu masih muda. Lagian, jarak kita sepuluh tahun. Kamu tetep boleh lihat anak kita. Kalau waktunya sudah cukup, aku akan bilang ke anak kita kalau kamu ayahnya. Kamu boleh jadi ayahnya, suatu saat nanti dia bakalan tahu kalau kamu ayahnya."

Ricky menatap Alicia dengan hati yang luruh. Pada akhirnya, Alicia mengizinkannya muncul sebagai ayah dari anaknya sendiri. Akan tetapi ia tetap kehilangan Alicia. "Aku mau anak kita, juga kamu," ucapnya dengan lirih tertahan. "Hati kamu punya aku, tapi kamu nikahnya sama orang lain. Emang kamu bisa hidup kayak gitu?"

"Aku bisa," jawab Alicia tanpa ragu.

"Jadi kamu beneran nikah sama dia?" Ricky mengulangi pertanyaannya demi menggoyahkan keyakinan Alicia.

"Iya."

"Please jangan....."

"Ricky, kamu masih muda. Jalan kamu masih panjang. Ini yang terbaik buat kita. Kita tetep bisa jadi orang tua debay tanpa harus sama-sama. Kamu pasti nanti bakal ketemu cewek yang tulus sayang sama kamu, juga bisa terima masa lalu kamu. Saran aku, jangan jujur soal masa lalu kamu. Mendingan jangan."

Ricky merespon dengan senyuman pahit.

"Kenapa?" Alicia menatap heran.

"Kamu berharap aku ketemu orang yang tulus sama aku, tapi kamu bilang jangan cerita masa lalu aku. Gimana aku tahu dia tulus, kalau aku nggak jujur soal masa lalu aku?"

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang