Bab 35

1.6K 144 64
                                    

"Kita apa? Apa kamu bilang?" tanya Lusy dengan nada tinggi. "SELESAI?"

Ricky bertahan menatap Lusy dengan wajah keras. Sudah cukup. Ia tidak ingin Lusy menghinanya lebih jauh lagi. Ia tidak ingin Lusy membawa-bawa keluarganya, yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dengan hal ini.

Wanita itu sudah bermain-main dengan hidupnya dan Ricky tidak ingin berurusan lebih jauh. Ricky rasa ia harus menghentikan semua ini lebih awal meski akan mengembalikan nilai kontrak selama enam bulan dan membayar sejumlah penalti. Selain mengalami kerugian materi, tentu saja mengalami kerugian tenaga dan waktu. Terapi Ricky pikir itu semua sepadan demi mengembalikan kebebasannya yang semakin terenggut.

"Kamu yakin?" tanya Lusy dengan nada lembut, tetapi terdengar mengerikan. "Kamu sudah hitung berapa yang harus kamu kembalikan ke Tante?"

"Tiga ratus lima puluh juta plus uang penalti 30% dari nilai kontrak," jawab Ricky yakin.

"Hah! Kamu mabok?" Lusy menepuk pelan sebelah kepala Ricky. "Yang harus kamu kembalikan itu nilai kontrak 350 juta, ditambah nilai hadiah dan penalty 30 persen dari total semua itu!" Lusy nyaris tertawa menatap wajah beku Ricky. "Kamu lupa isi perjanjiannya?"

"Sama total hadiah?"

"Iya!"

"Enggak! Cuma nilai kontrak!" Jantung Ricky mulai berdebar lebih cepat. Tunggu, seingatnya memang hanya nilai kontrak dan penalti dari nilai kontrak.

"Jangan mabok kamu!"

"Di perjanjian dari Ricky hadiah nggak boleh diminta lagi!"

"Iya memang, sepanjang kamu nggak batalin kontrak secara sepihak. Tapi kalo kamu batalin sepihak, Tante menuntut pengembalian nilai hadiah berupa uang bukan barang! Waktu itu kan udah dijelasin sama lawyer Tante dan kamu ngangguk-ngangguk ngerti! Tante kirain kamu udah paham!"

"Semua hadiah?"

"Iya! Mobil Jeep Compass enam ratus juta sekian-sekian, deposito 2,5 M jangan kamu lupain! Terus printilan-printilan barang branded juga termasuk! Enak aja cuma dari nilai kontrak! Total aja kamu harus kembaliin berapa ke Tante? Bisa-bisa semua tabungan kamu ludes!"

"Isi perjanjiannya nggak gitu! Ricky inget bener!" Ricky panik dan segera bangkit bergegas menuju kamar. Ia membuka lemarinya dan mengambil salinan surat perjanjian dengan Lusy yang ia simpan di dalam laci. Ricky membiarkan amplop terjatuh begitu saja ke atas lantai ketika tergesa mengecek isi surat perjanjian. Ia membaca dengan teliti paragraf yang menyatakan pembatalan kontrak.

"Jika pihak kedua selaku penyedia jasa membatalkan kontrak secara sepihak sebelum tenggat waktu, maka pihak kedua wajib mengembalikan nilai kontrak sejumlah Rp 350.000.000,00 (Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah), ditambah nilai hadiah yang telah diberikan oleh pihak pertama, ditambah penalti 30℅ dari total nilai materi (Dalam hal ini berupa nilai kontrak dan nilai hadiah yang telah diberikan oleh pihak pertama selama dalam masa kontrak). Pengembalian seluruhnya berupa uang dan wajib dipenuhi dalam kurun waktu yang ditentukan oleh pihak pertama."

APA? Ricky lemas dan menjatuhkan salinan surat kontrak di tangannya begitu saja.

"Sudah baca?" tanya Lusy dengan nada ejekan. "Mau hitung-hitungan, berapa yang harus kamu kembalikan?"

Ricky hanya bisa menatap hampa. Kedua kakinya lemas dan dadanya bagai terhimpit. Sungguh selama ini ia tidak mengingat detail isi perjanjian di dalam surat kontrak dan belum sempat mengeceknya terlebih dahulu. Ia baru memikirkan keputusannya tepat sebelum membuka mulut karena terpancing emosi.

"Ini kamu tanda tangan di atas materai lho, di depan lawyer Tante. Kalau kamu nggak bisa kembaliin uang Tante, ya siap-siap Tante proses secara hukum. Tante tuntut kamu pake pasal penipuan. Tante punya lawyer, kalo diproses hukum orang tua kamu pasti ikut dipanggil."

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang