Bab 29

1.4K 183 63
                                    

Malam itu Alicia baru saja menginjakkan kaki di lobi, ketika ia melihat Ricky sudah menunggunya di dekat pintu masuk.

"Malem Kak," sapa Ricky dengan senyuman lebar.

"Kamu mau ngapain lagi?"tanya Alicia dengan wajah sewot yang dibuat-buat.

"Tadi Ricky baru aja sampai pas lihat ada mobil sedan item. Terus Pak Satpam bilang itu mobil kantor Kak Al." Ricky melirik sejenak ke arah satpam yang sedang berjaga di pintu. "Dia udah hapal kalo Ricky ke sini mau cariin Kak Al."

Alicia menoleh sejenak demi melihat bapak satpam yang berada jauh di belakang punggungnya.

"Ricky bawain roti bakar sama yoghurt. Ini Ricky udah nemu tempat jual yoghurt yang trusted buat bumil." Ricky menunjukkan kantung kresek di tangan dengan wajah jenaka.

"Tahu aja saya laper pulang kerja." Alicia melirik berselera pada kantung kresek di tangan Ricky. Apalagi sejak tadi aroma harum roti bakar membuat selera makannya kian memuncak. "Nemu tempat jual yoghurt di mana?"

"Di IG," jawab Ricky dengan cengiran lebih lebar.

"Ya udah makasih ya." Alicia berniat mengambil alih kresek dari tangan Ricky.

"Mau makan bareng nggak? Sebelum Ricky ke studio. Please." Ricky memohon sambil menekan bibir dan membuat wajahnya seimut mungkin.

Senyuman geli Alicia tergelincir begitu saja. Bocah ini bener-bener.... Akan tetapi cincin Ricky yang tidak sengaja tertangkap matanya membuat Alicia segera mempertimbangkan tawaran barusan.

"Ya udah, ayo!" Alicia menuding ke arah lift dan bersambut dengan senyuman sumringah Ricky. Alicia sempat melirik Ricky yang masih senyum-senyum saat mengiringi langkahnya menuju lift. "Kamu kayaknya bahagia banget," ledek Alicia.

"Bahagia ngemil yang manis-manis sama bumil cantik."

Alicia hanya menahan tawa sambil melangkah masuk ke dalam lift. "Roti bakarnya beli di mana?"

"Rahasia," jawab Ricky dengan raut jahil.

"Kenapa kok rahasia segala?" Alicia menatap heran.

"Nanti kalo Kak Al tahu tempatnya, bisa-bisa nitip Pak Tono atau OB di kantor. Biar Ricky aja yang beliin."

Alicia hanya bisa menunjukkan senyuman kering. Tapi ia akui, makanan apa pun pilihan Ricky selalu terasa enak di lidahnya. Sejauh ini apa pun yang dibawakan Ricky selalu habis tak bersisa.

"Tadi di kantor makan apa?" Pertanyaan Ricky mengiringi langkah Alicia yang meninggalkan lift.

"Makan fried chicken. Saya bingung mau makan apa, tapi udah laper. Ya udah makan yang kepikiran aja."

"Kalo bingung minta tolong Ricky aja. Biar Ricky delivery dari sini."

"Nggak usah Ricky, saya bisa delivery sendiri." Alicia membuka pintu apartemennya. "Silahkan, langsung duduk aja senyaman kamu." Alicia rasa sudah tidak perlu lagi berbasa-basi karena Ricky sudah mendatangi unit apartemennya lebih dari sekali.

"Boleh Ricky bantu bukain rotinya? Kak Al santai aja."

Alicia yang hendak ke toilet menahan langkahnya sejenak. Ia melihat tatap antusias Ricky. "Boleh aja," jawabnya singkat kemudian segera masuk ke dalam toilet.

Ricky bersiul kecil dan menuju tempat rak piring. Ia mengambil sebuah piring dan mulai memindahkan roti bakar yang terbungkus kertas ke atas piring. Seperti sebelumnya, ia meletakkan kresek berisi roti bakar miliknya sendiri sedikit ke tengah meja. Sengaja ia tinggalkan untuk Alicia. Berikutnya Ricky mengeluarkan botol-botol minuman yoghurt dari dalam kantung kresek dan meletakkannya di tengah meja makan.

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang