Bab 14

1.8K 180 21
                                    

Alicia telah menghabiskan dua buah pisang sebelum memulai makan siangnya. Jam satu siang, ia baru saja sampai setelah melakukan kunjungan kepada dua orang nasabah. Alicia segera membuka menu makan siangnya dengan bersemangat. Hari ini ia menitipkan menu makan siangnya pada Adji, seperti biasa. Setiap hari sebelum pukul sebelas, Adji office boy di kantornya akan mengirim template absensi di grup chat kantor bagi siapa-siapa saja yang berniat menitipkan makan siang.

Adji OB

Yang mau nitip silahkan 🙏

1. Evan PB Asisten : lalapan dada, kerupuk
2. Pak Tono Driver : nasi Padang lauk telor dadar
3. Kinanti PB Asisten : nasi goreng biasanya, pedes
4. Disha Teller : Promag
5. Alicia : Sayur asem, ayam goreng pakai nasi

Hampir setiap hari Adji mengirimkan template absensi makan siang dan titipan lain di grup chat. Jam sepuluh pagi, Adji akan pergi meninggalkan kantor demi mengejar jam makan siang.

Alicia sudah menghabiskan makan siangnya ketika melihat Ricky yang baru saja memasuki banking hall melalui layar monitor. Alicia segera menuju toilet dan menggosok giginya. Ia ingin menemui Ricky dan berterima kasih atas kiriman makanan kemarin. Bahkan Alicia masih menyimpan sisa cake di dalam kulkas.

Tadi pagi ia sudah sarapan cake dengan topping keju dan nanti malam sepulang kerja ia akan menyantapnya lagi. Ia juga membawa satu buah toples kue kering pemberian Ricky ke kantor untuk camilannya sendiri. Padahal Alicia termasuk jarang menyantap camilan. Tetapi saat hamil muda seperti ini rasanya ia hanya ingin terus mengunyah meskipun beberapa jam kemudian ia kembali memuntahkannya. Saat mengunjungi nasabah tadi ia setia menyesap permen mint demi menghindari mual.

Ternyata, mengandung itu berat dan melelahkan. Setiap pagi ia mual dan muntah-muntah. Kemudian ia memulai pagi harinya di kantor sambil menahan mual. Akan tetapi mendekati jam sepuluh pagi, perutnya sudah kelaparan. Jam satu siang ia kembali lapar. Kemudian jam tiga sore ia lapar lagi. Memasuki jam enam malam ia harus kembali mengisi perutnya. Makan, muntah, makan, muntah, makan muntah. Alicia merasa apa yang ia makan akan kembali keluar dari perutnya.

"Mas Ricky." Alicia tersenyum dan mencegat Ricky yang sudah menyelesaikan transaksinya.

"Eh, Bu Al." Senyuman Ricky lepas begitu saja ketika melihat Alicia berdiri di hadapannya. Sejenak ia terpukau melihat penampilan Alicia.

Alicia hari ini mengenakan blouse putih lengan panjang yang dipadukan dengan rok hitam hingga di bawah lutut. Ricky mengamati sejenak penampilan Alicia yang tampak klasik dengan heels hitam polos. Diam-diam Ricky kembali memuji di dalam hati, betapa Alicia selalu terlihat begitu cantik. Rasanya Alicia tidak pernah terlihat kurang di matanya. Alicia sungguh tampak seperti manekin berjalan. Tunggu, Alicia lebih pantas disebut seperti Barbie versi lokal. Ricky segera meralat penilaiannya sendiri.

"Makasih ya buat kiriman makanannya." Alicia menyungging senyuman tipis.

"Sama-sama Bu." Ricky tersenyum dan diam-diam kembali menatap kagum pada penampilan Alicia.

"Kenapa?" Alicia menatap wajah Ricky yang sedari tadi tampak seperti mengecek penampilannya.

"Oh, itu..." Ricky yang mendadak salah tingkah menggaruk pelan pipinya yang tidak gatal. "Bajunya..."

"Oh! Baju Mas Ricky! Hampir lupa! Ada di ruangan saya! Sudah dikirim sama binatu..." Alicia segera menunjuk ke arah pintu ruangannya yang berada di lorong lain.

Ricky hanya bisa menahan kalimatnya dan segera membuntuti Alicia yang berjalan menuju pintu di lorong. Tepat di depan sebuah bufet dengan vas berisi bunga. Padahal ia tadi bermaksud memuji pakaian yang sedang dikenakan Alicia. Rupanya raut wajahnya yang sedang mengagumi Alicia tertangkap dengan jelas.

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang