'Pagi Kak Al, semalem masih muntah? Pagi ini muntah? Ricky titipin menu sarapan sama buah di resepsionis 😊'
Apa? Alicia tertegun di depan cermin saat sedang merias wajahnya dan melihat notifikasi pesan masuk dari Ricky. Tanpa sadar tersenyum kecil. Semalam ia menyantap gurami asam manis dan sayur asam pemberian Ricky hingga tandas. Ricky kini menjelma bagai penyuplai makanan dan yang membuat Alicia heran, ia selalu berselera menyantap habis semua makanan pemberian Ricky.
Entah pemuda itu yang kebetulan mengerti selera makanannya saat sedang hamil atau janin di dalam perutnya yang teramat menyukai makanan dari Ricky. Namun Alicia buru-buru meralat pikirannya yang terakhir, mengingat tentu janinnya hanya menyerap sari-sari makanan darinya tanpa benar-benar tahu bagaimana rasanya. Semua ini murni hanya soal seleranya saja.
'Saya tadi muntah tapi nggak banyak. Ya ampun, makasih. Kamu repot-repot banget? Kapan kamu belinya?' Alicia segera membalas sebelum bergegas turun dan menunggu Tono datang menjemputnya.
Notifikasi ponselnya berdenting dan Alicia segera membaca pesan balasan Ricky.
'Ada toko roti yang buka 24 jam. Nanti kita ketemu lagi di bank, Ricky jam satu ke sana buat transaksi Tante Lusy. Kak Al mau makan siang apa? Ricky bawain.'
'Nggak usah Ricky. Jangan repot-repot. Kamu kasih saya makan terus pagi siang malem 😊'
'Ricky bawain lumpia mau? Ricky tahu tempat yang enak. Buat camilan di kantor.'
Masih jam tujuh pagi dan Ricky sudah membuatnya lapar. Sepertinya Lumpia boleh juga. Sambil berjalan menuju lift Alicia sedikit menimbang-nimbang. Rasa segan mulai luntur karena Ricky selalu bisa menggugah selera makannya.
'Boleh deh,' Alicia segera membalas. Mendadak teringat jika Ricky selalu pulang nge-band menjelang subuh dan kini masih berbalas pesan dengannya. Apa pemuda itu tidak tidur? Alicia segera mengetik pesan susulan. 'Kamu nggak tidur?'
'Ini mau tidur. Nunggu balesan dari Kak Al dulu 😊'
Alicia tertegun sepersekian detik. Pintu lift terbuka, ia segera melangkah keluar dan bergegas menuju meja resepsionis demi mendapatkan menu sarapannya. Alicia mengintip ke dalam kantung kresek dan melihat bolu gulung di dalam wadah mika dan sekotak anggur muscat.
Wah. Alicia membatin takjub di dalam hati. Kedua matanya melebar seketika. Ia sudah bisa membayangkan betapa enaknya menyantap bolu gulung itu dengan ditemani teh hangat. Kemudian anggur muscat itu bisa ia titipkan di kulkas pantry dan ia nikmati setelah makan siang sebagai pencuci mulut. Alicia tidak pernah mengira perkara makanan saja membuat hatinya teramat cerah pagi ini. Pagi ini ia ada janji temu dengan nasabah. Alicia berniat segera sarapan bolu begitu sampai di kantor.
'Bolunya keliatan enak 😊 Nanti langsung saya makan di kantor. Makasih ya. Selamat tidur Dek Ricky.' Alicia tersenyum sendirian saat mengirim pesan balasan. Tanpa sadar mengusap pelan perutnya yang belum semakin besar.
***
Hapus pesan?
Hapus untuk saya.
Ricky menghapus riwayat pesan chat-nya barusan pada Alicia sebelum menekan puntung rokoknya pada asbak. Matanya sudah kelewat mengantuk tetapi ia tadi bertahan demi menunggu pesan balasan dari Alicia.
Hari ini jadwalnya lumayan padat. Siang nanti ia harus ke bank untuk menjalankan transaksi Lusy. Setelah itu ia berencana mengunjungi sekolah fashion yang diminati Ishana. Ia akan menanyakan perihal registrasi dan biaya selama satu tahun karena sesuai kesepakatan dengan orang tuanya, Ishana akan mengambil program Diploma 1. Lalu jam enam sore ia akan berlatih di studio sebelum langsung menuju lounge hotel berbintang tempatnya tampil malam ini. Selama akhir pekan ini Eijaz tampil di acara pernikahan. Ricky menguap dan segera melempar tubuhnya ke atas ranjang kemudian menutup mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...