Bab 10

2.4K 191 15
                                    

Dia hamil?

Malam itu Ricky berakhir termenung sendirian di ruang tamunya. Ditemani sebotol cola di atas meja, Ricky menyesap rokok dan tenggelam dalam lamunan panjangnya meski di layar televisi sedang terjadi adegan pertarungan sengit antara para siswa dengan zombie yang menyerang sekolah.

"Saya jomblo." Ricky teringat akan pengakuan Alicia tadi.

Hamil tapi jomblo? Jomblo tapi hamil? Ricky tenggelam dalam pikirannya sendiri.

Wajah lugu Alicia, sungguh tampak seperti perempuan baik-baik. Ricky tahu bahwa ia tidak bisa menilai perempuan dari sebatas penampilan luar. Dulu, beberapa mantan-mantannya semasa kuliah juga memiliki wajah lugu tetapi nyatanya mereka tidak lugu sama sekali. Bahkan Nala Bella, cinta pertamanya semasa SMA juga ternyata bukan gadis polos.

Mereka berpacaran mulai akhir semester kelas dua hingga kelas tiga dan ia melepas keperjakaan di rumah gadis itu dua hari setelah pengumuman kelulusan. Ricky masih sangat ingat mereka melakukannya di rumah Nala yang saat itu sedang sepi. Ia bahkan masih ingat saat itu Nala sudah menyiapkan kondom dan pelumas. Setelah melakukannya, Nala mengaku bahwa ia bukanlah yang pertama. Gadis itu mengaku sudah melakukan hal semacam itu sejak kelas satu dengan mantan pacarnya yang mahasiswa.

Mereka putus baik-baik karena Nala melanjutkan pendidikannya di Jogja dan ia melanjutkan pendidikannya di Jakarta. Memang tidak ada yang serius. Mereka dulu menjalin hubungan karena sama-sama siswa populer. Ia yang merupakan anak band, tentu bangga bisa menjadikan Nala yang merupakan siswi teladan menjadi pacarnya. Hubungan mereka viral dan mengundang atensi satu sekolah. Saat itu mereka dikenal sebagai high school sweethearts.

Ricky tidak bermaksud menilai Alicia bukan perempuan baik-baik. Ricky mengerti standar penilaian laki-laki terhadap perempuan tentu berbeda-beda. Ada lelaki yang menilai perempuan baik-baik adalah gadis rumahan yang setia menjaga keperawanan untuk suaminya kelak.

Ada lelaki yang menilai perempuan baik-baik adalah yang tidak suka kentut sembarangan dan menghormati lelakinya. Ada laki-laki yang menilai, perempuan baik-baik adalah perempuan yang bisa menyerupai ibunya. Penilaian itu tentu bermacam-macam, tergantung preferensi tiap individu. Ricky sendiri menganggap perempuan masih dikategorikan sebagai perempuan baik-baik selama tidak membunuh orang, tidak menipu orang, tidak dengan sengaja merugikan orang lain, tidak menjadi kurir narkoba, juga tidak terlibat dalam kegiatan perdagangan organ tubuh manusia dan human trafficking.

Tentu saja bagi dirinya yang seperti ini, Ricky merasa tidak berhak menguliti moral perempuan-perempuan yang sudah melakukan aktivitas seksual sebelum resmi menikah. Sepenuhnya itu hak mereka. Apalagi para tante yang menjadi kliennya sebelum Lusy adalah perempuan-perempuan yang sudah menikah dan masih bersuami. Ditambah, ia adalah seorang gigolo.

Sudah jelas moralnya sangat berantakan dan Ricky merasa ia tidak berhak menilai Alicia sebagai perempuan yang tidak baik. Hanya saja, sepertinya berat hamil sendirian tanpa suami, mengingat pengakuan Alicia yang masih jomblo. Ricky mengambil kesimpulan, berarti tidak akan ada pernikahan antara Alicia dan ayah dari janin itu.

Apa tidak berat menanggung status sebagai ibu tunggal tanpa pernikahan dan menanggung stigma sosial sendirian? Ricky sudah bisa membayangkan dalam hidup bermasyarakat, Alicia akan dinilai sebagai perempuan tidak baik, mungkin juga perempuan nakal meski Ricky tidak akan menilai Alicia seperti itu.

Ricky semakin terseret dalam rasa penasaran yang lebih jauh. Kenapa Alicia mengaku jomblo? Apa laki-laki berengsek itu tidak mau bertanggung jawab? Kenapa ada laki-laki yang tega membiarkan seorang bidadari berjuang sendirian dengan kehamilan yang mungkin tidak pernah direncanakan? Laki-laki macam apa yang tidak mau bertanggung jawab setelah menghamili seorang perempuan?

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang