Lusy nyaris tak percaya saat mendengar pengakuan Florence. Apa yang gadis itu baru saja katakan? Ricky selingkuh? Senyuman Lusy lepas begitu saja. Wajah Florence, sungguh tampak tidak meyakinkan. Apa gadis itu sedang berusaha mempengaruhinya?
Sementara Florence menatap bingung ketika mendapati reaksi Lusy yang sungguh di luar perkiraan. Ia pikir, Lusy akan marah atau setidaknya terkejut.
"Ya ampun Flo, ini usaha kamu supaya Mama pisah sama Ricky?" Lusy menatap geli.
"Ma, Ricky beneran selingkuh. Florence liat sendiri dia jalan di mall sama cewek."
"Kapan?"
"Baru-baru ini, sekitar empat hari yang lalu, pas Florence nongkrong di mall yang pulang jam 9 malem itu."
Empat hari yang lalu? Tatapan Lusy menerawang sejenak. Seingatnya saat itu Ricky beralasan latihan. Ia sempat menanyakan pada Wisam, dan pemuda itu membalas pesannya dengan mengatakan bahwa Ricky berada di studio.
"Kamu salah orang kali."
"Enggak Ma, Florence yakin itu Ricky!"
"Kamu kan jarang ketemu Ricky." Lusy menatap sangsi.
"Terakhir kali pas ulang tahun Florence kan? Florence yakin itu Ricky. Florence nggak sebentar doang liatnya. Florence liat dari Ricky makan berdua sampai masuk ke baby shop sama cewek itu."
"Masuk ke baby shop?" Dahi Lusy seketika berkerut.
"Iya. Ricky sama cewek itu masuk ke baby shop. Florence sempet liat mereka liat-liat daster buat ibu hamil."
Daster buat ibu hamil? Kedua mata Lusy memicing seketika. Ingatannya langsung melayang pada alarm dengan suara tawa bayi di ponsel Ricky. Lusy kembali mengingat-ingat alasan Ricky untuk tidak memperpanjang kontrak. Pemuda itu berkata ingin berhenti jadi gigolo karena ingin menikah dan punya anak.
Lusy seketika menegakkan punggung ketika menyadari ada sesuatu yang ganjil. "Mereka liat daster terus ngapain?" tanyanya kemudian.
"Florence nggak ikutin lagi, takut ketahuan. Lagian udah jam pulang."
"Ceweknya kayak gimana?"
Florence menahan senyuman di sudut bibir saat melihat Lusy mulai tertarik.
"Cakep, rambutnya panjang, badannya kurus."
Seketika dada Lusy bergemuruh. Ciri-ciri yang baru saja disebutkan Florence sudah tentu menggambarkan perempuan yang jauh lebih muda darinya.
"Cewek itu keliatannya masih muda, lebih muda dari Mama." Kini Florence memberanikan bibirnya untuk mengurai senyum, seolah mengejek Lusy. "Kayaknya Florence tahu deh siapa cewek itu. Mukanya kayak nggak asing..."
"SIAPA?"
"Mama pingin tahu?" Florence sengaja menggoda Lusy.
"Iya cepetan! Siapa!"
"Rahasia." Florence menatap lekat wajah Lusy yang terlihat bingung dengan sikapnya. "Kecuali.... Mama batal kirim Florence ke luar negeri." Florence tersenyum tipis.
"Apa-apaan kamu?"
"Florence nggak mau ke luar negeri."
Lusy menghela napas berat. Sepertinya Florence bermaksud bernegosiasi. "Berarti kamu bohong. Itu cuma karangan kamu aja.... supaya Mama putus sama Ricky."
"Terserah Mama mau percaya atau nggak. Yang jelas, Florence memang liat Ricky jalan sama cewek itu." Florence kembali menunjukkan senyum sarat ejekan. "Ricky itu cuma mau harta Mama. Di luar sana, dia jalan sama cewek itu. Bisa aja dia beliin cewek itu hadiah mahal pake uang dari Mama. Ricky itu ganteng. Bukan berarti Florence suka dia ya, tapi Florence akui dia ganteng banget! Gila banget! Temen-temen Florence aja sampe ngeliatin waktu dia jemput ke sekolah. Coba Mama pikir, buat apa cowok seganteng Ricky setia sama Mama yang sudah tua?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...