Ricky tahu, mungkin tawarannya barusan terbaca aneh di mata Alicia. Ia bahkan belum menanyakan secara jelas perihal pertemuan pertama mereka. Ricky tidak sempat berpikir panjang saat mengungkapkan tawaran barusan. Akan tetapi hatinya sudah bertahan yakin, bahwa Alicia memang sedang mengandung anaknya. Ciri-ciri lelaki yang menghamili Alicia, sudah menjadi petunjuk yang teramat jelas baginya. Bagaimanapun juga caranya, Ricky bertekad akan bertanggung jawab sebisanya dan tidak membiarkan Alicia melalui semua ini sendirian.
Wanita yang diam-diam ia cintai, sedang mengandung anaknya. Bagaimana bisa ia berpura-pura bodoh?
"Makasih, tapi saya bisa sendiri. Kamu nggak usah repot-repot. Itu semua too much buat saya." Alicia langsung menolak tawaran Ricky.
Ricky menggigiti bibirnya sendiri saat tenggelam putus asa. Kedua matanya menghindari sejenak tatapan tegas Alicia. Harus bagaimana lagi? Otaknya sudah buntu.
"Buat Kak Al, Ricky cringe ya? Pasti cringe...."
Alicia menghela napas panjang sambil melipat kedua tangan. Menatap gemas Ricky yang tampak serba salah sendiri. Entah apa yang ada di kepala pemuda itu. Tentu Alicia tidak ingin membuat hidupnya semakin rumit karena Ricky masih menjadi berondong kesayangan Lusy. Selain itu, ia tidak ingin terlibat apa pun dengan Ricky, meski Alicia diam-diam menyimpan heran karena Ricky kini bersikap seperti laki-laki yang sedang mempertanggung jawabkan kehamilannya. Alicia yakin Ricky tidak pernah tahu mengenai siapa ayah dari janin di dalam perutnya. Mengapa Ricky mau repot-repot mengemban tanggung jawab atas dirinya dan anak dalam kandungannya hanya karena perasaan suka?
"Ricky. Please jangan suka sama saya. Saya ini lagi hamil bentar lagi beranak."
"Nggak bisa. Ricky suka sama Kak Al. Nggak pa-pa ya Ricky jadi temen siap antar jaga?" Ricky menatap sepenuh permohonan. "Ricky janji nggak bakal ketahuan Tante Lusy. Ricky nggak minta balesan apa-apa kok. Ricky tulus."
"Ricky...." Alicia menatap lelah.
Ricky maju perlahan agar bisa berdiri lebih dekat di hadapan Alicia. Membuat Alicia reflek mundur hingga tertahan meja makan.
"Kak Al..." Kedua mata Ricky menatap sejenak ke arah perut Alicia. "Ricky tahu mungkin ini too much buat Kak Al. Ricky janji setelah anak itu lahir Ricky nggak akan ganggu Kak Al lagi, kalau Kak Al maunya memang kayak gitu." Ricky menatap sedih wajah Alicia. "Ricky bener-bener suka sama Kak Al. Saking sukanya, baru kali ini Ricky nyesel kenapa ambil jalan kayak gini. Seandainya Ricky bukan gigolo, seandainya Ricky cowok baik-baik, will you love me back?"
Alicia membisu menatap Ricky.
"Tolong, Ricky sekarang pingin ngelakuin hal yang bener. Kak Al nggak perlu bales perasaan Ricky. Bener. Ricky cuma pingin care sama Kak Al juga sama debay di perut Kak Al."
"Cuma karena kamu suka saya?" Alicia sampai memiringkan kepala saat melihat sikap tidak masuk akal Ricky.
"YES."
Alicia tetap menggeleng tegas. "NO RICKY. Saya nggak bisa terima semua perhatian dan maksud baik kamu. Kamu bukan siapa-siapa saya, jadi kamu nggak perlu bersikap sejauh ini. Sori, itu konyol buat saya. Makasih buat hari ini. Berapa total obat anti mual ini tadi? Biar saya ganti."
Ricky menghela napas panjang dan menatap lurus kedua mata Alicia. Wanita di hadapannya benar-benar tidak mengizinkannya masuk lebih jauh.
"Nggak usah Kak."
"Jangan, saya nggak mau punya hutang."
"Nggak pa-pa Kak."
"No Ricky, saya nggak mau pake uang kamu...."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...