Suasana berangsur sepi setelah MC menutup acara dan mengucapkan terima kasih kepada para tamu yang mulai beranjak pulang. Ricky sempat mengedarkan pandangan demi mencari-cari keberadaan Alicia. Begitu lagu terakhir selesai dimainkan, Ricky segera menuruni panggung demi mencari keberadaan Alicia meski perutnya sudah keroncongan. Sementara personil Eijaz yang lain tampak menuju meja yang sudah disediakan untuk menyantap makan siang.
Ricky celingukan mencari keberadaan Alicia. Ia melihat Lusy di ujung sana sedang berbincang dengan para tamu. Ricky memilih segera berlalu dari jarak pandang Lusy dan menuju area kolam renang. Hatinya luar biasa lega saat ia menemukan Alicia tampak sendirian di salah satu meja yang tidak jauh dari kolam renang, baru saja meletakkan satu cup es krim yang sudah tampak kosong.
Senyumannya mengembang lebar seiring hati yang menuntaskan rindu.
"Bumil makan es krim," sapa Ricky dengan nada imut yang langsung berbalas tatapan aneh Alicia.
"Ngapain kamu ke sini?" Alicia segera menoleh ke kanan dan ke kiri, mengecek keadaan. Tentu ia tidak ingin Lusy melihat mereka berdua-duaan saja.
"Galak amat. Ricky kangen." Ricky sengaja memasang tampang manyun.
Alicia bergeser sedikit lebih jauh, merasa tidak enak jika terlihat oleh Lusy. "Saya mau balik."
"Lhoo kok udah mau balik?" Ricky menatap tidak rela. Baru juga ketemu...
"Ya semua tamu udah pada pulang. Acaranya udah selesai."
"Tadi berangkat sama siapa?" Ricky sungguh ingin tahu.
"Sama....." Alicia tidak tahu kenapa rasa iba menyelinap sebelum menjawab jujur pertanyaan Ricky. "...... Pak Nathan." Ia segera menemukan raut kecewa Ricky.
"Sama Pak Nathan?" Ricky menatap tak rela.
"Iya, sama Pak Nathan. Sama anaknya juga, sama supirnya. Jadi di mobil berempat. Soalnya, Pak Nathan kemarin tiba-tiba WA pingin berangkat bareng. Padahal rencana saya berangkat sama anak-anak kantor." Alicia sendiri heran kenapa ia harus menjelaskan sedetail ini.
"Udah WA dikacangin, berangkatnya sama Pak Nathan." Ricky merengut kesal.
"Emangnya kenapa?" tanya Alicia dengan raut acuh. "Pak Nathan itu atasan saya."
"Ricky nggak suka," jawab Ricky pelan.
"Idih! Apa urusan kamu?" Alicia rasanya ingin tertawa.
"Hati mungil Ricky tercakiti," jawab Ricky dengan raut memelas.
"Oooo tercakiti yaa?" Alicia berlagak prihatin sambil menatap geli.
"He-em, cakit cekit cekit." Tatapan Ricky semakin menuntut dengan bibir bertambah manyun.
"Cuka-cuka aku," balas Alicia dengan nada imut. Sepertinya ia mulai tertular sikap sok imut Ricky.
Ricky hanga bungkam dengan raut kesal.
"Ricky, muka kamu kalo gitu kayak bebek," goda Alicia pada Ricky yang tampak ngambek.
"Ricky cemburu!"
"Kenapa kamu harus cemburu? Kamu siapanya saya?" Alicia menatap protes sambil kedua matanya melirik ke segala arah demi memantau situasi.
"Kenapa nggak boleh?"
"Ya itu urusan kamu."
"Tega! Ricky dicuekin, malah flirting sama Pak Nathan. Dasar bumil genit!"
"Eh!" Alicia melotot protes. Sungguh tidak terima dikatai bumil genit. "Denger ya, kamu itu nggak berhak atur-atur saya. Mau saya berangkat sama Pak Nathan kek, atau sama pak pak yang lain kek, suka-suka saya."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...