Bab 89

1K 124 32
                                    

"Ada yang ditanyain?"

"Nggak ada Tante." Ricky dengan yakin membubuhkan tanda tangan pada surat kontraknya. Mulai hari ini, ia resmi bergabung dengan label Renata. Ricky merasa ia sudah membaca semuanya termasuk perkara pembagian royalti dan lain-lain yang tadi juga dijelaskan oleh Karen, salah seorang staf Renata yang turut mendampingi. Ricky kembali meletakkan pulpennya di atas meja dan menyerahkan kembali dokumen perjanjian di hadapannya. Karen yang berdiri di samping meja sigap memasukkan dokumen tersebut ke dalam map sebelum pamit meninggalkan ruangan.

"Bulan depan, mulai rekaman sama Auristella." Renata santai menyalakan rokok. "Gue bakal secepatnya kenalin lo sama calon investor. Kalau gue undang, tolong dandan yang ganteng, yang rapi, yang proper. Jangan keliatan nggak bagus." Renata menghembuskan asap rokok sambil memperhatikan sejenak penampilan Ricky yang mendengarkan dengan penuh minat.

"Siap Tante..."

"Bukan berarti penampilan lo nggak bagus,  maksud gue yang semi formal gitu."

Ricky otomatis menunduk dan mengamati sejenak penampilannya yang kebetulan mengenakan celana jeans, kaos oblong dan jaket. "Siap Tante." Kemudian tersenyum malu.

"Kalau misal, ketemu malem-malem gitu, lo bisa?" Renata membuang abu rokoknya ke dalam asbak. "Ya lo tahu kan gimana orang-orang berduit itu kalo lagi santai di pub atau di bar, di lounge. Tahu kan? Biasanya malem, sambil nge-wine dengerin jazz."

Senyuman Ricky tergelincir begitu saja. Tentu ia tahu karena selama bersama Eijaz ia biasa menghibur orang-orang dari kalangan seperti itu.

"Bisa." Ricky mengangguk mantap.

"Ya nggak selalu malem sih. Kadang siang, tergantung jadwal investor."

"Bisa Tante." Ricky kembali mengangguk.

"Terus lo sama Eijaz gimana? Udah selesai kan?"

"Jumat ini terakhir Tante." Senyuman Ricky mengembang berat. Ia antusias menjelang masa depannya yang baru, akan tetapi di satu sisi terselip rasa sedih. Eijaz, selama ini sudah menjadi bagian dalam kesehariannya. Ia pasti akan merindukan saat-saat bersama Eijaz. Rindu saling melempar ledekan, rindu dimarahi teman-temannya karena sering terlambat latihan, rindu bercanda dengan teman-temannya, dan pastinya rindu menghabiskan waktu di studio Wisam yang sudah terasa seperti rumah kedua.

Belum-belum Ricky sudah merasa kehilangan meski masih ada waktu beberapa hari lagi. Teman-temannya memang kadang menyebalkan, tapi sesungguhnya mereka semakin lama terasa seperti saudara. Berselisih adalah hal biasa, setelah itu berbaikan kembali. Bahkan akhir-akhir ini Chandra sudah bersikap baik padanya, meski ia masih bertahan kaku. Ricky tahu, bukan tanpa maksud Chandra bersikap baik. Tetapi, demikianlah Chandra. Ricky bahkan sudah tidak sempat untuk memikirkan kekesalannya pada Chandra karena masalahnya sendiri sudah pelik.

Kemarin Wisam sudah memperkenalkan Niko, lelaki 26 tahun yang akan menjadi vokalis baru Eijaz. Niko sebelumnya juga vokalis band kafe yang biasa membawakan lagu-lagu top 40. Niko bahkan juga pernah menjadi backing vokal penyanyi-penyanyi ternama. Niko memang pernah tampil bersama Eijaz saat ia pulang ke Surabaya, dan semua teman-temannya merasa paling cocok dengan Niko dibanding kandidat lainnya.

"Oya Rick, masalah investor ini cukup kita-kita orang intern aja yang tahu. Pihak eksternal nggak perlu tahu, apalagi temen-temen lo yang anak band itu." Renata menatap lurus kedua mata Ricky.

"Oh.... iya Tante." Ricky segera menutup bibirnya. Ia berpikir, mungkin memang masalah internal label tidak perlu diketahui oleh pihak luar.

"Ya udah. Tunggu kabar gue."

Malam itu Ricky menyempatkan mampir ke studio Wisam sebelum menuju lounge tempatnya tampil. Ia akan berangkat bersama teman-temannya demi melewati waktu-waktu terakhirnya dengan Eijaz. Teman-temannya belum datang, dan Wisam masih mengajar muridnya di lantai satu. Sambil menunggu, Ricky menuju lantai paling atas dan melihat-lihat kembali foto-foto Eijaz dari tahun ke tahun. Beberapa digantung di dinding, sisanya tercetak abadi dalam album.

FOR💋PLAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang