Alicia masih bertahan membeku di tempatnya ketika kehilangan seluruh kata-kata. Benarkah ini semua? Seharusnya ia tidak terkejut karena Nathan sudah pernah mengungkapkannya secara tersirat, tetapi Alicia tidak akan pernah menyangka hal itu benar-benar akan datang secepat ini.
Tatapan Nathan masih setia menjerat wajahnya, meski jawaban yang bisa ia berikan saat ini adalah sikap diam dengan raut bingung. Pintu kesempatan itu telah terbuka, Alicia melihat jalanan mulus dengan masa depan cerah yang terlihat begitu menjanjikan. Seorang pria yang dulu hanya bisa ia kagumi diam-diam, kini menawarkan menjadi suami sekaligus ayah dari anaknya. Persis seperti kriterianya selama ini, di mana ia menginginkan pria baik-baik yang menjadi ayah untuk anaknya.
Tapi Ricky......
Bibir Alicia bergetar, saat wajah penuh harap Nathan kian menenggelamkannya dalam perasaan dilema.
Gimana ini? Ia bertanya pada hatinya yang kini sungguh tidak bisa diandalkan. Tetap tidak ada sepatah kata yang terucap. Seharusnya ini mudah saja. Apa kurangnya Nathan? Tetapi entah mengapa bibirnya tidak mampu mengucapkan sepatah kata pun. Sedari tadi, wajah Ricky muncul di pelupuk matanya, membuat hatinya kian hanyut dalam perasaan tak menentu.
"Saya tahu mungkin ini terlalu mendadak buat kamu. Tapi dengan keadaan kamu sekarang, saya merasa nggak punya banyak waktu buat basa-basi. Saya nggak bisa kasih kamu ketidakpastian. Maaf kalau saya terlalu terus terang." Nathan tersenyum malu karena sedari tadi Alicia tampak terkejut dan bingung.
"Maaf Pak saya, saya kaget...." Alicia menyentuh pelan dadanya sendiri saat tidak tahu harus menjawab apa.
Ricky. Sekali lagi hatinya memanggil nama pemuda itu dengan perasaan sedih. Alicia tahu, sampai kapan pun pilihannya tidak akan pernah jatuh kepada Ricky. Tetapi sungguh ia tidak mengira jika harus secepat ini. Terbayang kembali saat Ricky menangis kalut sambil menciumi perutnya.
"Maafin Papa...." Suara lirih Ricky saat itu kembali menggema di telinganya.
"Al?" Nathan tertegun menemukan kedua mata Alicia sudah merebak.
Alicia menatap Nathan dengan air mata tertahan. Alicia sendiri tidak tahu, kenapa ia harus menjadi sangat emosional. Ia tidak harus menerima tawaran Nathan, meski logikanya sejalan dan separuh hatinya ingin mengiyakan. Akan tetapi separuh hatinya yang lain menangisi Ricky.
"Maaf, maaf Pak...." Alicia segera menghapus air matanya yang nyaris tumpah. Logikanya mengutuk sikap tidak tegasnya, kala lelaki idaman menawarkan cinta dan komitmen yang selama ini ia nanti-nantikan. Akan tetapi sedari tadi yang muncul hanya wajah Ricky. Entah kenapa hatinya seolah hanya ingin berlari ke arah bayang-bayang Ricky.
"Jangan minta maaf." Nathan tersenyum kalem. "Kamu nggak harus jawab sekarang. Saya tahu kamu pasti butuh waktu."
Alicia menatap wajah teduh Nathan dengan rasa sesal. Seketika hatinya berangsur tenang. Senyuman Nathan mengembang perlahan, dengan tatap hangat yang seolah mengisyaratkan betapa pria itu mengerti keadaan hatinya. Terlihat pengertian, kalem, juga sabar. Sungguh kualitas seorang pria yang bisa mengayomi wanitanya.
"Saya cuma niat kasih tahu maksud saya. Keputusan apa pun itu, pasti nggak mudah buat kamu. Tolong jangan jadiin ini beban. Kehamilan dan anak kamu tetep prioritas nomer satu." Nathan tersenyum simpul. Alicia hanya mengangguk dengan senyuman malu-malu ketika menjadi serba salah juga salah tingkah.
"Sudah kok. Saya cuma mau ngomong itu aja. Ayo saya anter balik kantor, muka kamu udah kayak mau pingsan." Nathan sengaja menggoda, membuat senyuman Alicia lepas begitu saja.
Pagi itu ia kembali ke kantor dengan hati tak menentu. Keadaan berbalik dari penuh ketidakpastian menjadi lebih pasti. Jika ia menerima pinangan Nathan, masa depannya juga masa depan anaknya akan tetap baik-baik saja. Alicia memasuki ruangannya dengan langkah gontai dan duduk di balik mejanya.
Namun entah mengapa, di saat pintu kepastian akan masa depan itu mulai terbuka, hatinya menjadi bimbang.
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR💋PLAY [END]
RomanceKata siapa tante-tante senang hanya tertarik dengan pria macho berbadan kekar yang doyan pamer otot di balik kaos ketat? [SEBAGIAN PART HANYA BISA DIBACA DI KARYAKARSA] Ricky Caraka sudah membuktikan sendiri. Fresh graduate berwajah tampan dan bert...