30B. NASIB-NASIB

55 16 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Sama siapa maunya? Sama papa Agha?" tanya Agha dengan nada bercanda supaya istrinya yang tampak mulai tegang tak berujung mengamuk. Ini lah hal yang ditakutkan oleh Agha karena dirinya yakin, Radjini belum 100% sembuh.

"Bukan, Papa Agha ini papanya Adek bukan papanya Ini," ujar Radjini seraya meremas kedua baju Agha gemas.

"Lalu siapa?" Agha sangat penasaran dengan orang yang dimaksud apalagi disebut Papa. Siapa gerangan orang itu?

'Jangan sampai Devan yang dimaksud?'

Agha sedikit kesal dengan dugaannya sendiri. Masa iya Radjini teringat dengan pria yang merupakan sepupu sekaligus rivalnya itu.

"Ini nggak tahu namanya," ujarnya seraya menerawang.

"Ingat wajahnya?"

"Ingat."

"Seperti apa?"

"Matanya tajam seperti Abang," kata Radjini seraya mengusap pelipis Agha.

"Lalu?"

"Tapi galak suka marah... oh, iya pernah marahin Ini!" Radjini tiba-tiba bangkit begitu mengingat pria yang tergambar dalam benaknya terlihat murka dan menunjuk ke arahnya.

Agha langsung merengkuh tangan Radjini yang hendak digigitnya sendiri. Agha tahu istrinya mulai panik. Mengajak Radjini masuk ke kamar berdua saja sudah merupakan kemajuan mengingat selama ini istrinya memilih tidur di kamar putri kecil mereka.

"Jangan digigit tangannya. Jelaskan saja pelan-pelan," bujuk Agha seraya mengusap tangan Radjini yang gini saling menggengam erat. "Coba tarik napas dan hembuskan perlahan," bimbing Agha seraya mengikuti apa yang ia perintahkan.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang