GORESAN LUKA LAMA

23C CILAKA DUA BELAS

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Jangankan baca lihat wujudnya aja nggak pernah. Orang seperti Agha nggak perlu turun tangan sendiri melihat aset milik orang yang akan bekerjasama dengan perusahaannya. Namun Agha tetap ingin memastikan supaya ia pun tak salah paham.

"Jadi benar kau tidur di luarnya?"

"Iya lah. Di luar pakai alas kardus dan kain seprai bekas. Ya kali di dalam kedai. Ini 'kan dulu gila. Masa iya orang gila di dalam kedai. Kalau kambuh siapa yang mau tanggung jawab. Orang akalnya nggak sehat 'kan nggak bisa dimintai pertanggung jawaban."

Benar juga. Agha masih suka terkejut dengan jalan pikiran Radjini yang mengomtari dirinya sendiri seperti orang lain. "Ya kamu benar. Tapi aku nggak terima kamu diperlakukan seperti itu. Kenapa kamu nggak kembali ke Rumah Sakit saja?"

Radjini menghela napas panjang dan mengusap dadanya yang terasa berat dan nyeri. "Aku nggak bisa cari anakku kalau terus di dalam sana. Aku bosan makan obat terus. Ginjalku nanti sakit."

"Ck... mana ada begitu. Dokter pasti sudah memperkirakan."

"Buktinya aku di luar lebih cepat sehat."

"Iya juga sih."

"Tapi dia bohong."

"Dia siapa?"

"Orang yang janji mau bantu mengeluarkan aku dan mau temukan anakku."

"Siapa dia?"

"Nggak tahu." Radjini mengedikkan bahu.

"Cowok atau cewek?"

"Cowok."

"Muda atau tua?"

"Lebih muda dari Abang," ujar Radjini seraya menyentuh dada Agha dengan telunjuk tangan kanan.

Agha cemberut tapi sekaligus penasaran dengan orang yang Radjini maksud.

"Kenapa kamu bisa kabur."

"Ada yang ajak Ini keluar."

"Keluar dari bangsal atau seperti apa?"