8-Kamu Siapa?

356 52 30
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

Radjini menaruh tas berisi banyak macam benang dan kain-kain lucu di motor matic berwarna merah. Motor baru, hasil dari keringatnya sendiri. Walaupun motor bekas tetapi ia puas. Akhirnya dengan perlahan ia tidak lagi akan bergantung dengan keluarga Marwan.

"Mbak," sapa seorang gadis muda berseragam toko benang tempatnya tadi belanja.

"Ya?"

"Ini kartu nama kami. Siapa tahu Mbak kalau mau belanja banyak jadi kami bisa antarkan," ujarnya.

"Oh bisa ya?"

"Bisa banget. Kalau Mbak punya email juga nanti kami bisa kirim katalog jadi tinggal pesan saja atau mungkin whatsapp?"

"Lewat whatsapp aja. Saya belum paham pakai email itu. Nggak bisa balasnya," balasnya dengan wajah bersemu merah.

"Baik. Bisa minta nomor whatsapp-nya. Nanti bisa masuk ke grup pelanggan kami. Biar tidak tertinggal info."

Radjini mengangguk, memberikan nomornya lalu menghela napas panjang setelah wanita muda itu berlalu. Muatan di motor nyaris penuh. Padahal ia hendak belanja kebutuhan di mess.

Ya, karena letak resort yang lumayan jauh. Maka ia akan tinggal di mess yang disediakan oleh agency untuk mereka tinggal. Tigor memang sangat memperhatikan kesejahteraan anggotanya. Terutama bagi mereka yang merupakan perantauan dan wanita. Mass pria dan wanita juga terpisah. Radjini sebetulnya diminta tinggal di rumah Tigor. Tetapi ia tidak mau, sama saja dirinya akan bergantung dengan orang lain dan tidak bebas.

Apalagi sekarang beberapa orang teman Windy mulai membantunya membuat pesanan dan ada yang menjadi admin mengurusi untuk toko online buatan Windy. Sebetulnya pendapatan Radjini sudah lebih dari cukup untuk dirinya sendiri dari membuat rajutan itu. Apalagi karena banyaknya pesanan. Bahkan mereka mengajak kelompok ibu rumah tangga untuk membuat kerajinan dengan sistem bagi hasil. Sementara bahan baku dari Radjini. Begitu juga dengan design ia yang membuat. Tetapi ia butuh untuk keluar dari rumah. Semakin lama ia terkurung semakin kehidupannya tidak berkembang. Begitulah kira-kira yang dipikirkannya.

Radjini bukan pesakitan jadi ia tak mau bergantung dengan siapapun. Ia pun tahu jika pasti dirinya masih memiliki keluarga mereka sudah tidak peduli. Sementara wanita yang mengaku sebagai kakaknya itu, ia merasa tidak memiliki kenangan indah dengannya. Maka dari itu memang lebih baik menghindar saja.

Radjini kembali melirik pada jam tangan berwarna pink dengan gambar Hello Kitty di dalamnya. Jam seharga 25 ribu yang dibelinya di Pasar Senggol beberapa waktu yang lalu. Wilma yang merupakan admin online membuat janji dengannya tetapi sudah lebih dari lima menit gadis itu tak kunjung muncul. Radjini kembali mengirim pesan seraya kembali melangkahkan kaki melihat-lihat di pertokoan itu. Langkahnya terhenti pada sebuah toko yang menjual berbagai mesin jahit.

Baru saja kakinya melangkah mendekati sebuah mesin jahit listrik seseorang memanggilnya. Ia pun berpaling dan mengerutkan dahi berusaha mengingat-ingat wanita muda yang berdiri di depannya.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang