27E. INI MAMA

66 17 0
                                    

KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.

PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933

"Mana ada boneka cakep," sewot Agha yang kemudian mengurai pelukan dan berjalan menuju sisi pantry yang lain dan mulai meracik kopi.

"Ya itu pemain drakor keren-keren, ganteng."

Ucapannya Radjini membuat Agha semakin cemberut, kesal. "Aku juga tak kalah ganteng dengan mereka. Aku juga kaya," ujarnya masih dengan memunggungi Radjini yang kini menuangkan sup ke dalam mangkuk keramik saji.

Radjini merasa nada suara Agha berbeda dari biasanya, apa iya pria itu merajuk karena merasa dibandingkan dengan pemain drakor. Astaga, kekanakan sekali!

"Abang," ujar Radjini yang kini sudah berada di sisi Agha.

"Hmmm."

"Ngambek?"

"Nggak," jawab Agha cepat yang kemudian menyeruput kopinya.

"Ayo ke kamar," ajak Radjini.

"Mau apa?" tanya Agha dengan satu alis memicing.

"Mandi dong. Sebelum Niha datang. Masa Ibunya bau asem."

"Bukan Ibu tapi Mama. Dia memanggilku Papa, jadi dia juga memanggilmu Mama. Mama Jini," ujar Agha yang kini sudah tidak ada nada merajuk. Suasana hati Agha sudah membaik kini.

Radjini menggeleng. "Jangan Mama Jini. Aku nggak mau dipanggil Jini."

"Tapi Niha tahunya itu."

"Tahu apa?"

"Bahwa namamu Jini."

Radjini menghela napas panjang setelah menyegarkan diri dengan mandi air hangat. Bukan apa-apa, ia sangat tegang dan penasaran bertemu dengan gadis cantik yang fotonya hampir memenuhi seluruh dinding rumah ini. Anaknya memang fotogenik.

GORESAN LUKA LAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang