KALIAN BISA BACA CERITANYA YANG LEBIH LENGKAP DI KARYAKARSA, KBM DAN INNOVEL.
PLAY BOOK STORE AZEELA DANASTRI SUDAH KENA TAKE DOWN UNTUK KECINTAAN AZEELA/ThereAD YANG MAU PELUK BUKUNYA BISA BELI DI KARYAKARSA ATAU KE 082123409933
"Kamu belum bertemu jadi bagaimana bisa bilang begitu?"
"Aku takut."
"Jangan takut ada aku ya."
Radjini lalu menyandarikan kepalanya di ceruk leher Agha. Ia duduk menyamping setengah meringkuk seperti bayi. Agha sendiri mengusap punggungnya naik turun.
"Jadi bagaimana sekarang. Kita langsung ke Bandung atau pergi ke rumah Bapak?"
"Ke Bandung saja," pinta Radjini lirih.
"Kalau begitu kembali duduk di kursimu. Aku tidak mungkin menyetir begini. Bisa ditangkap polisi nanti."
Radjini terkekeh tetapi menuruti pinta Agha dan kembali duduk di kursi penumpang.
Agha menoleh ke belakang dan berkata kepada Windy, "Win, aku minta nomor Bapak ya. Ada sesuatu yang mau aku bicarakan nanti.""Baik Mas," jawab Windy.
"Mau apa?" tanya Radjini setelah memakai sabuk pengaman.
"Ada perlu. Hanya untuk memastikan."
"Memastikan apa? Bukannya membeli peralatan sudah diurus oleh Ibu dan Mbak Stela?"
"Bukan soal Ruko. Aku ingin memastikan bahwa Tigor yang memang berada di depan rumah."
"Apa itu mengganggu?"
"Jelas. Untuk apa dia berada di depan rumah orang pada jam tidak wajar seperti itu. Apalagi tidak mungkin dia ronda sampai daerah sana. Mereka bahkan beda Kelurahan."
Radjini tertegun mendengar penuturan Agha. Masih tidak masuk diakal bagi Radjini saat Sukanti memberitahu informasi keberadaan Tigor itu. "Oh, aku nggak tahu soal itu."
"Makanya biar aku selesaikan saja. Ingat kamu punya aku."
"Apa berbahaya? Padahal Bang Tigor baik padaku."
Agha menghela napas panjang seraya melirik wajah polos Radjini. "Segala kemungkinan mungkin. Kamu tidak ingat tadi aku marah kepada Tigor?"
"Iya sih, tapi itu 'kan karena dia memanipulasi data. Apa hubungannya dengan dia di depan rumah Bapak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
GORESAN LUKA LAMA
RomanceBukan salah Radjini kalau dirinya menikah dengan Agha. Akibat Radmila-kakaknya-melarikan diri, ia menjadi pengganti. Namun, keadaan itu justru menciptakan polemik. Radjini kehilangan kewarasannya dan juga amnesia. Saat ia muncul kembali di kota tem...